Respon Negatif Pidato Trump - Dana Asing Diharapkan Masuk Ke Bursa

NERACA

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap investor asing akan mulai masuk lagi ke pasar modal. Hal ini disebabkan karena adanya kekecewaan para pelaku pasar terkait hasil pidato Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. “Selama dua minggu ini masih net sell, ya mudah-mudahan setelah pidato Trump asingnya mulai masuk lagi," kata Direktur Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan, di Jakarta, kemarin.

Dia mengatakan bahwa pidato Trump membuat nilai tukar dollar AS melemah terhadap rupiah. Apabila rupiah menguat terhadap dollar AS, maka juga akan memberikan pengaruh baik bagi perdagangan di BEI, indeks juga kepada emiten."Kan kalau kurs dolar melemah rupiah menguat. Ya kalau rupiah menguat pengaruh terhadap emiten-emiten Indonesia yang punya utang dolar. Kepada emiten yang bahan baku impor juga,"ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya mengakui pidato Trump yang memicu pelemahan dollar akan mengganggu kegiatan perdagangan internasional para emiten Indonesia yang memiliki utang dalam dollar. Dirinya berharap, penguatan rupiah yang menunjukkan perbaikan ekonomi Indonesia tersebut diharapkan menjadi katalis positif bagi bursa saham domestik.  

Sementara Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah Indonesia perlu mempersiapkan kebijakan moneter untuk mengantisipasi dampak kebijakan yang akan diterapkan Donald J. Trump.”Kita bisa mengantisipasi dengan kebijakan moneter untuk mencoba menetralisir dampak dari kebijakan yang diterapkan oleh Donald Trump. Kalau itu terjadi, ya kita akan lihat untuk antisipasinya,"ungkapnya.

Kemudian aliran modal asing yang masuk ke pasar dalam negeri diyakini tidak akan berdampak negatif, sepanjang tetap ada perlakuan yang sama antara asing dan lokal. Seperti diketahui, indeks saham diperdagangan Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis atau Jumat pagi WIB (13 Januari 2017), dengan Nasdaq menghentikan kenaikan beruntun tujuh hari, karena investor terus mencerna pernyataan-pernyataan Presiden AS terpilih Donald Trump. Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump pada pidatonya dinilai pasar tidak memberikan gambaran yang jelas tentang perdagangan, rencana pajak dan stimulus fiskal dari pemerintahan baru. Pasar khawatir, Trump tidak akan benar-benar mewujudkan kebijakan yang diwacanakannya selama masa kampanye yang cenderung protektif.

Dalam pidatonya Trump juga mengkritik industri farmasi yang membuat saham-saham kesehatan dan bioteknologi jatuh pada Kamis setelah Trump mengkritik industri farmasi. Trump mengatakan industri obat "melakukan sesuatu yang sangat buruk" dengan memberlakukan harga obat sangat mahal," dan menyerukan "prosedur penawaran baru," menurut Wall Street Journal.

Melemahnya dollar serta anljoknya wall street juga dikarenakan pasar menunggu dimulainya musim laporan laba emiten kuartal keempat akhir pekan ini, ketika beberapa raksasa keuangan melaporkan angka-angka mereka. Para pedagang mengikuti secara cermat kurva dari sektor keuangan, yang telah membukukan reli tajam sejak hari pemilihan presiden AS. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…