Bila tidak ada aral melintang, PT Bank Kesejahteraan Ekonomi kembali menyampaikan komitmennya untuk menggelar penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2018. Perseroan membidik perolehan dana segar sekitar Rp600 miliar.”Target raihan dana IPO pada kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 600 miliar,” kata Direktur Utama Bank Kesejahteraan Ekonomi, Sasmaya Tuhuleley di Jakarta, kemarin.

Dirinya menambahkan, perseroan akan melepaskan sebanyak 40% dari total modal ditempatkan dan disetor. Persetujuan dari pemegang saham rencananya akan diminta saat gelaran Rapat Umum Pemegang Saham tahun ini. Saat ini saham perseroan dikuasai oleh PT Taspen, Dana Pesiun PT Jasindo, PT Recapital Advisor, dan lainnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, langkah IPO ini juga merupakan salah satu strategi perseroan untuk dapat meningkatkan modal intinya dan masuk ke bank berstatus BUKU II dengan modal inti sebesar Rp1 triliun hingga Rp5 triliun. Saat ini perseroan masih berada di status BUKU I dengan modal inti di bawah Rp1 triliun.

Sebelumnya salah satu pemilik saham Bank Kesejahteraan Ekonomi, PT Reliance Capital Management (Reliance Group) mengatakan siapa mendukung Bank Kesejahteraan Ekonomi dalam merealisasikan keinginannya untuk masuk menjadi bank BUKU II. Direktur Utama Reliance Group, Anton Budidjaja mengatakan, saat ini perseroan menggenggam 20% saham di Bank Kesejahteraan Ekonomi. Oleh karena itu perseroan berpeluang menambah porsi kepemilkannya menjadi sebesar 40%. Untuk itu Reliance Group sudah menyiapkan dana sekitar Rp400 miliar hingga Rp500 miliar. "Sebagai salah satu pemegang sekitar 20% saham BKE, kami (Reliance Group) siap mendukung rencana BKE dalam rangka meningkatkan permodalannya,"ujar Anton