Janjikan Kemudahan IPO - OJK Targetkan 21 Emiten Baru

NERACA

Jakarta – Bila tahun ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis target emiten baru sebanyak 35 bakal tercapai, sebaliknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya menargetkan ada 21 emiten baru yang melantai di BEI tahun ini.”Tahun ini kami menargetkan 21 Emiten baru akan melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan 60 Emiten existing melakukan fund raising, dengan total nilai penawaran umum diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu Rp 194,74 triliun," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Hadad di Jakarta, kemarin.

Maka untuk mencapai target tersebut, lanjut Muliaman, OJK bakal memberikan kemudahan bagi perusahaan yang ingin menawarkan saham perdananya lewat pendaftaran secara online. Sehingga perusahaan di daerah menjadi lebih mudah untuk menawarkan saham perdanananya di BEI.”Kami akan menyederhanakan dan memudahkan proses penawaran umum melalui electronic registration, sehingga berbagai perusahaan, khususnya perusahaan di daerah dan UKM, lebih mudah memperoleh pembiayaan dari pasar modal,"ujarnya.

OJK juga akan mendorong pemanfaatan produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) untuk membiayai pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Tentunya pembangunan tersebut harus produktif, seperti pembiayaan sektor pariwisata, penyediaan kelistrikan, pembangunan jalan dan pelabuhan. Tidak hanya itu, untuk mendorong pertumbuhan bisnis properti di Indonesia, OJK juga mendukung pemanfaatan Dana Investasi Real Estate (DIRE). "Terutama properti yang bermanfaat bagi masyarakat banyak seperti rumah sakit, hotel dan kompleks perbelanjaan," kata Muliaman.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio pernah bilang, pihaknya meminta pemerintah mendorong perusahaan yang aset dan pendapatannya berasal dari dalam negeri untuk mencatatkan sahamnya. Disebutkan, ada sekitar 52 perusahaan dengan kategori itu terdapat di Indonesia. Jika sahamya tercatat di BEI nilainya mencapai sekitar Rp400 triliun. Dari 52 perusahaan itu, terdapat tiga perusahaan yang berminat untuk mencatatkan sahamnya di BEI.

Maka untuk mengejar ketertinggalan target IPO, pihak BEI membidik perusahaan asing dan termasuk anak usaha BUMN untuk listing di Bursa Efek Indonesia. Bahkan pihak BEI mengklaim sudah ada tiga perusahaan asing yang menyampaikan komitmennya untuk melakukan penawaran saham perdana atau IPO di tahun ini, namun hal tersebut dirasakan belum puas. Pasalnya, pihak BEI menyakini masih banyak perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia dan layak untuk IPO, tetapi belum berniat untuk IPO. (bani)

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…