KOTA SUKABUMI - BBM Naik Tidak Pengaruhi Harga Kebutuhan Pokok

KOTA SUKABUMI 

BBM Naik Tidak Pengaruhi Harga Kebutuhan Pokok

NERACA

Sukabumi - Meski terjadi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), namun tidak berpengaruh terhadap harga komoditas di Kota Sukabumi. Jika ada harga komoditas saat ini mengalami kenaikan harga, khususnya jenis sayur-sayuran, utamanya cabai-cabaian hal itu lebih disebabkan oleh faktor cuaca."Kenaikan BBM tidak ada pengaruhnya. Naiknya juga kan kecil. Yang pasti naiknya harga sejumlah komoditas saat ini, terutama sayur-sayuran seperti cabai, lebih karena faktor cuaca," kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna, pekan kemarin.

Malahan, kata Ayep, berdasarkan pantauan perkembangan harga hari ini (kemarin), harga berbagai jenis cabai-cabaian mulai berangsur turun. Cabai rawit merah yang semula Rp95 ribu turun menjadi Rp90 ribu per kilogram, cabai rawit hijau semula Rp64 ribu turun menjadi Rp56 ribu per kilogram, cabai merah TW semula Rp34 ribu turun menjadi Rp30 ribu per kilogram, dan cabai merah lokal semula Rp38 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram. Sedangkan cabai merah keriting masih bertahan di kisaran Rp40 ribu per kilogram."Harga cabai sekarang mulai berangsur turun. Ini bisa karena pasokan sudah mulai stabil," tambah Ayep.

Mulai turunnya sejumlah komoditas cabai-cabai tak diikuti komoditas bawang merah. Saat ini harga bawang merah di kisaran Rp28 ribu dari sebelumnya Rp28 ribu per kilogram."Kalau bawang putih masih stabil di kisaran Rp34 ribu per kilogram," sebutnya.

Ayep juga memprediksikan menjelang perayaan Imlek sekitar dua pekan lagi, harga berbagai komoditas tak akan terlalu melonjak. Alasannya, permintaan barang pada Imlek tidak akan terlalu banyak."Menjelang Imlek saya kira tak akan banyak permintaan. Makanya, tidak akan terlalu banyak berdampak terhadap harga," katanya.

Ayep juga menjelaskan, evaluasi kenaikan seluruh kebutuhan pokok selama periode tahun 2016, tidak terlalu signifikan. Artinya, fluktuasi harga masih batas kewajaran."Naiknya, rat-rata mencapai 2 peren naiknya kebutuhan pokok selama tahun 2016. Contoh beras saja naiknya paling tinggi sekitar Rp100 sampao 200 rupiah, dan itu juga esoknya bisa nprmal kembali," ungkap Ayep.

Hanya saja, lanjut Ayep, yang mesti diantisipasi persediaan elpiji 3 kilogram. Fenomena setiap liburan hari besar keagamaan, biasanya permintaan elpiji 3 kilogram selalu melonjak."Untuk persediaan (elpiji 3 kg), kita sudah koordinasi dengan Hiswana Migas. Biasanya kita siapkan fakultatif hampir 400%. Tapi sejauh ini persediaan elpiji 3 kg aman dan lancar," pungkasnya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Rumput Purun Disulap Nasabah PNM Jadi Tas Cantik

NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…

Pemkab Berikan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Petani Cianjur

NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…

Pemkab Bogor Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Rumput Purun Disulap Nasabah PNM Jadi Tas Cantik

NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…

Pemkab Berikan Bantuan Modal Tanpa Bunga untuk Petani Cianjur

NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…

Pemkab Bogor Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…