KABUPATEN SUKABUMI - Cabai Tidak Menjadi Prioritas Tanaman Bagi Petani

KABUPATEN SUKABUMI

Cabai Tidak Menjadi Prioritas Tanaman Bagi Petani

NERACA

Sukabumi - Tingginya harga cabai pada momentum tertentu, ternyata dampak dari minimnya minat petani untuk menanam cabai di lahan pertanian. Cabai tidak menjadi prioritas tanaman bagi petani karena harganya yang selalu fluktuatif.

Jawara Tani Sukabumi, Mulyadi kepada Neraca, Kamis (12/1) mengungkapkan, khusus di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, petani yang menanam komoditi cabai bisa dihitung jari.“Luas lahan yang dijadikan tanaman komoditi cabai pun tidak banyak. Paling sekira 10 persen dari 25 hektar,” terang Mulyadi.

Padahal, tandas dia, wilayah Kecamatan Kadudampit merupakan kawasan agrobisnis. Tetapi petani lebih mengutamakan menanam padi dibandingkan komoditi lainnya.“Faktor permodalan dan faktor harga mempengaruhi pola tanam petani,” ujar Mulyadi.

Dengan ketimpangan pola tanam ini, sebut dia, stabiliasi harga terganggu. Komoditi cabai, terang dia, hanya dijadikan oleh petani sebagai tanaman akhir periode.“Kesepakatan menjalankan pola tanama diantara petani belum terjadi,” pungkas dia.

Ia menganjurkan, pemerintah daeah harus berperan akif dalam memengaruhi para petani agar menjalankan pola tanam sesuai kondisi wilayah dan kebutuhan pasar.“Sebenarnya tidak sulit. Kalau petani itu membagi lahannya untuk ditanami berbagai jenis tanamaman,saya yakin petani tidak akan merugi. Malah akan untung,” pandang dia.

Kemudian, kata dia, akibat permodalan yang minim, petani meminjam modal kepada tengkulak, dan itu sangat memengaruhi pola tanam petani.“Tengkulak punya peran besar menentukan komoditi yang akan ditanam petani. Persoalan ini sudah terjadi turun-temurun,” tandas Mulyadi.

Ia memandang perlu pemerintah daerah berperan dalam pemetaan kawasan pertanian. Hal itu bertujuan agar sektor pertaian tidak monoton, dan produksi petani beragam.“Tentunya peranan pemerintah tidak sebatas menghimbau. Tetapi terjun langsug ke lapangan dan memetakan kelemahan yang ada di petani itu sendiri, yang kemudian dijadikan bahan evaluasi,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi yang baru, Dedah Herlina, belum bisa dikonfirmasi. Ron

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…