Spin Off Bank Jatim Syariah Ditargetkan Selesai Semester I/2017



NERACA

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur menargetkan segala proses pemisahan (spin-off) unit usaha syariah menjadi bank umum syariah dapat tuntas pada akhir semester I 2017. BPD Jatim atau Bank Jatim sudah menyepakati suntikan modal Rp500 miliar kepada Unit Usaha Syariahnya tersebut agar disetujui menjadi Bank Umum Syariah, dan izin prinsipal sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Jadi nanti modalnya Bank Umum Syariah ini Rp500 miliar dari induk dan Rp2 miliar dari koperasi pegawai," kata Direktur Agrobisnis dan Usaha Syariah Bank Jatim, Tony Sudjiaryanto, seperti dikutip laman Antara, kemarin. Tony menuturkan pada 30 Desember 2016 Bank Jatim sudah mengajukan izin prinsip untuk "spin-off" ke OJK.

Bank Jatim berharap di awal kuartal I 2017 ini, OJK sudah menyetujui "spin-off", agar proses pemisahan dapat dilanjutkan termasuk uji kelayakan dan kepatutan direksi. "Ada uji kelayakan dan kepatutan selama satu bulan. Kemudian, izin-izin dan persyaratan lainnya sehingga diharapkan semester I akan berjalan," kata dia.

Dalam rencana Bank Jatim, tidak hanya modal dari induk, namun Bank Umum Syariah tersebut juga akan diperkuat tambahan modal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jatim. Setelah Bank Umum Syariah terbentuk, kata Tony, akan ada tambahan modal Rp525 miliar dari Pemprv Jatim hingga 2019.

Targetnya pada 2019, Bank Umum Syariah Jatim ini akan masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II yang memiliki modal inti minimal Rp1 triliun. Dengan bertransformasi jadi Bank Umum dari sekedar Unit Usaha, Bank Jatim pada 2017 menargetkan dapat mendongkrak pertumbuhan bisnis hingga 20 persen.

Sektor pembiayaan yang dibidik, sebagian besar masih Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk pembiayaan korporasi, Bank Jatim masih mengandalkan perbankan konvensional, atau non syariah. Sedangkan Dana Pihak Ketiga lini syariah ditargetkan dapat tumbuh minimal 15 persen.

Pada 2016, pembiayaan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Jatim tumbuh sebesar Rp 828 miliar dan sebagiana besar disumbang oleh sektor UMKM. Adapun aset UUS Bank jatim sebesar Rp 2,1 triliun meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,6 triliun. Sedangkan, dana pihak ketiga (DPK) pada 2016 tumbuh mencapai Rp 1,4 triliun dan laba tumbuh Rp 2,1 miliar.

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…