KOTA SUKABUMI - Tingginya Harga Cabai Rawit Merah Tidak Timbulkan Gejolak

KOTA SUKABUMI

Tingginya Harga Cabai Rawit Merah Tidak Timbulkan Gejolak 

NERACA
Sukabumi - Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan (Diskoperindag) Kota Sukabumi Ayep Supriatna mengatakan, kenaikan harga cabai rawit merah yang saat ini tembus sekitar Rp95 ribu per kilogram, bisa diakibatkan oleh faktor cuaca yang ekstrim sehingga mengakibatkan gagal panen. Atau bisa juga akibat permintaan banyak sedangkan suplainya berkurang.

"Komoditas jenis sayur sayuran itu biasanya tergantung terhadap cuaca, jika cuaca bagus maka hasilnya juga akan bagus, begitu juga jika cuacanya sedang jelek, ya pasti akan berdampak kepada gagal panen, sehingga bisa mengakibatkan kelangkaan dan berdampak juga terhadap naiknya harga," ujar Ayep ketika ditemui Neraca, Selasa (10/1).

Berbeda dengan komoditas yang tergolong dalam kebutuhan pokok, seperti beras, gula dan minyak. Jika ditemui penaikan harga, pemerintah akan langsung mengendalikanya agar harganya secepatnya normal."Cabai itu pemerintah tidak mengendalikanya. Makanya saya berharap dikonversikan saja dengan cabai lainya," katanya.

Selama harga cabai rawit merah mengalami penaikan harga sampai saat ini harganya mencapai Rp95 per kilogram nya, di Kota Sukabumi tidak menimbulkan gejolak, sebab diwilayahnya bukan pemakai cabai rawit merah sehingga masih aman."Walapun harga cabai rawait merah harganya terus meroket, tapi di Kota Sukabumi tidak menimbulkan gejolak," tuturnya.

Untuk mengendalikan melonjaknya harga cabai-cabaian saat ini, lanjut Ayep, relatif sangat sulit. Apalagi saat ini fenomena naiknya harga komoditas cabai-cabaian terjadi merata hampir di seluruh Indonesia."Tapi ada juga masyarakat yang tak terlalu pusing dengan naiknya harga. Misalnya dari kalangan pengusaha rumah makan. Selama barangnya ada, berapapun harganya pasti akan dibeli. Ini untuk menjaga agar kualitas masakan mereka tidak berubah. Misalnya mengganti cabai yang biasa dipakai dengan cabai jenis lainnya," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya hari ini (kemarin) cabai rawit merah cukup menonjol dibandingkan harga jenis cabai lainnya. Saat ini harga cabai rawit merah terus menglami peniakan hargam mulai dari Rp 80 ribu per kilogram sampai dengan Rp95 ribu per kilogram (kg), harga cabai rawit hijau Rp70 ribu per kg, harga cabai merah keriting Rp40 ribu per kg, harga cabai merah lokal Rp36 ribu per kg, dan cabai merah TW Rp36 ribu per kg."Di Kota Sukabumi harganya tidak sampai di atas Rp100 ribu. Beda dengan di daerah lain ada yang sampai Rp150 ribu per kilogram, bahkan ada yang tembus mencapai Rp200 ribu per kilogram," ujarnya.

Namun Ayep meyakini, jika harga cabai rawit merah dalam waktu sepakan akan berangsur turun, seiring membaiknya cuaca saat ini."Saya yakin tempo seminggu harga cabai rawait hijau akan mulai berangsur turun. Sebab, pertengahan bulan ini cuaca mulai membaik. Berbeda dengan bulan Desember 2016 sampai dengan awal Januari 2017, cuacanya bisa dikatakan sangat ekstrim," ujarnya.

Sementara untuk komoditas lainya, harga komoditas lainnya masih relatif stabil.Seperti, beras Ciherang masih di kisaran Rp9.600 per kilogram, beras IR 64 kualitas I Rp9.200 per kilogram, beras IR 64 kualitas II Rp9.000 per kilogram, minyak goreng Rp12 ribu per kilogram, gula pasir masih dikisaran Rp12 ribu per kilogram."Hasil pantauan kami di sejumlah pasar-pasar yang ada di Kota Sukabumi semua harga sembako relatif stabil, serta fluktuasi harga masih dalam batas kewajaran. Begitu pula mengenai stok cukup tersedia, serta penyaluran dan pendistribusian barang-barang tersebut dalam kondisi aman dan lancar," pungkas Ayep.

Sebelumnya, dalam waktu sepekan, komoditas cabai rawit hijau dan merah harganya semakin pedas. Bayangkan saja, untuk cabai rawit merah dibandrol sebesar Rp90 ribu per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau masih diangka Rp80 ribu per kilogram, tentu saja kedua komoditas tersebut membuat sejumlah pembeli dan pedagang kecewa.

Asep (40), pedagang sayuran di Pasar Lettu Bakrie, menyebutkan penyebab naiknya harga sejumlah komoditas sayuran saat ini dipicu berkurangnya pasokan. Bahkan komoditas cabai rawit merah sudah mulai langka sejak satu pekan terakhir."Sekarang harga cengek (cabai rawit) Rp80 ribu per kilogram," terang Asep, beberapa waktu lalu. Arya

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…