Pekan Pertama di 2017 - WIKA Raih Kontrak Baru Rp 138,107 Miliar

NERACA

Jakarta – Pekan pertama di awal tahun 2017, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp138,107 miliar.”Belum genap sepekan, awal 2017 berjalan WIKA langsung mencatatkan perolehan kontrak baru dengan ditetapkan sebagai pemenang tender senilai Rp138,107 miliar," kata Corporate Secretary WIKA, Suradi Wongso dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dijelaskannya, nilai kontrak tersebut diraih melalui proyek konstruksi jalan Taman Ruas C-I, I-I1, E-R-S-T, R-R1 dan juga proyek penataan Pantai Kuta, Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Lebih lanjut dia menjelaskan, pengumuman tender tersebut berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau biasa disebut Indonesia Tourism Development (ITDC).”WIKA ditunjuk oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai pemenang pada 5 Januari 2017 sesuai Surat Keputusan bernomor 01/Peng/Dir ITDC/2017 tentang pengumuman pemenang," ujar Suradi.

WIKA memproyeksikan (forecast) pada 2017 akan memperoleh kontrak dihadapi sebesar Rp102,937 triliun atau naik sebesar 26,30% dari target 2016. Total kontrak dihadapi ini terdiri dari target kontrak baru 2017 sebesar Rp43,245 triliun dan carry over 2016 sebesar Rp59,692 triliun. Pada 2017, WIKA memproyeksikan target penjualan termasuk penjualan kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp25,747 triliun triliun atau naik 32,81% dari target 2016 sebesar Rp17,29 triliun.

Sementara, laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada 2017 diproyeksikan sebesar Rp1,219 triliun. Komposisi perolehan kontrak baru 2017 diproyeksikan berasal dari pemerintah sebesar 29,8%, BUMN sebesar 30%, dan swasta sebesar 40,2%. Untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) 2017, WIKA menganggarkan Rp12,016 triliun. Capex ini terdiri dari aset tetap Rp871,15 miliar, penyertaan pada entitas anak Rp1,119 triliun, penyertaan pada entitas asosiasi Rp2,287 triliun, pengembangan usaha (PMN) senilai Rp2,365 triliun, pengembangan usaha di luar PMN, Paket 1 Rp1,467 triliun dan Paket 2 Rp3,905 triliun.

Sebagai informasi, perseroan menyampaikan rencana penerbitan obligasi sebesar Rp 5 triliun pada semester pertama tahun ini dengan tenor 5 sampai 10 tahun. Hasil dana dari penerbitan obligai akan digunakan perseroan untuk menutupi kebutuhan belanja modal (capex).

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…