Tim TGR Gelar Kampanye Kembali ke Permainan Tradisional - Gandeng 70 RPTRA

Tim TGR Gelar Kampanye Kembali ke Permainan Tradisional

Gandeng 70 RPTRA

NERACA

Jakarta – Minggu (8/1), Tim TGR (Traditional Games Returns) yang tergabung dari Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta, Forum Anak JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Selatan dan Bekasi) dan Fasilitator Forum Anak Jakarta menggelar “Kampanye Kembali ke Permainan Tradisional” dengan mengusung slogan “Lupakan Gadgetmu, Ayo Main di Luar !”, di RPTRA Cibesut, Jakarta.

Selain dipusatkan di RPTRA Cibesut, kegiatan ini juga serempak dilakukan di 69 RPTRA lainnya. Adapun ragam kegiatan yang dilakukan khusus di RPTRA Cibesut berupa senam bersama, parade anak-anak, pementasan silat, pementasan tarian daerah, pementasan angklung dan memainkan permainan tradisional yang terbagi dalam lima pos. Adapun ragam permainan tradisional yang akan dikampanyekan dipilih sesuai dengan usia anak-anak, seperti congklak, karet, dampu, bentengan dan ular naga.

Kegiatan tersebut diikuti oleh anak-anak yang berada di sekitar RPTRA yang jumlahnya 2.500 anak dari seluruh RPTRA untuk menunjukkan bahwa banyaknya anak-anak kembali memainkan permainan tradisional secara serempak yang akan ditayangkan secara live melalaui facebook.

Menurut Citra Demi Karina, Fasilitator Forum Anak yang juga Tim Kampanye TGR, ide kampanye berawal dari keprihatinan terhadap anak-anak Indonesia yang hampir tidak mengenali lagi permainan tradisional seperti, congklak, petak umpet, atau ular tangga.“Anak-anak saat ini lebih memilih bermain gadget dan menonton video di youtube. Kondisi ini dipengaruhi kemajuan teknologi, yang menjadikan anak-anak mudah mengakses beragam aplikasi di gadget. Tapi di sisi lain, berdampak negatif yang menjadikan anak-anak cenderung individualistis karena mereka lebih senang memainkan permainan di gadget sendirian,” ujar Citra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, kemarin.

Kampanye ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak meliputi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Ibu Walikota Jakarta Timur, Camat Jatinegara, Lurah Cibesut, Lurah Cililitan, Forum Anak Nasional, serta sembilan belas artis Indonesia. 

Kak Seto Mulyadi selaku Pemerhati Anak turut menyatakan dukungannya terhadap kampanye ini, selain itu juga turut mengapresiasi Tim TGR karena menggelar Kampanye ini.“Semoga anak-anak Indonesia kembali memainkan berbagai permainan tradisional yang cukup penting untuk perkembangan jiwa anak-anak. Karena dengan bermain permainan tradisional maka anak-anak akan bersosialisasi kepada sesamanya, adanya pergerakan tubuhnya dan anak akan merasa senang. Dengan begitu jiwa anak-anak sehat dan tumbuh kembang anak menjadi baik,” kata dia.

Dukungan penuh juga datang dari Bapak Joko Santoso selaku Kepala Bidang Permasyarakatan dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPP1APP) yang secara khusus datang dan membuka secara resmi Kampanye Kembali ke Permainan Tradisional. “Anak-anak kita sudah mulai meninggalkan permainan tradisional dan lebih asyik bermain dengan permainan di gadgetnya. Saya senang dengan adanya inisiasi dari Tim TGR dengan mengenalkan kembali permainan tradisional ini, dengan begitu anak-anak dapat bersosialisasi bersama teman-temannya.” ujar Bapak Joko dalam isi sambutannya.

143 orang berpartisipasi dalam kompetisi foto online dari seluruh wilayah di Indonesia yang telah dikirim melalui email TGR. Dalam kegiatan ini akan diumumkan lima pemenang kompetisi foto online. Para pemenang berhak untuk mendapatkan hadiah yang akan dikirimkan secara langsung oleh Tim TGR.

Aghnina Wahdini, Mahasiswa London School of Public Relations Jakarta yang juga Tim TGR merasa senang dengan menggelar kegiatan ini.“Kegiatan hari ini dimaksudkan sebagai bentuk stimulan agar anak-anak bisa mencintai kembali permainan tradisional. Sehingga Tim TGR merencanakan untuk tetap mengadakan kegiatan memainkan permainan tradisional secara rutin di setiap bulannya dan sebagai puncak acara akan dilakukan di setiap awal tahun.” ujar Aghnina. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…