Pemkab Tangerang Prioritaskan Bangun Infrastruktur Kesehatan

Pemkab Tangerang Prioritaskan Bangun Infrastruktur Kesehatan

NERACA

Tangerang - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, Banten, selama tahun 2017 memprioritaskan membangun proyek insfrastruktur bidang kesehatan karena untuk memenuhi kebutuhan dasar warga supaya menjadi sehat.

"Saat ini telah ada sebanyak 10 Puskesmas yang telah ditetapkan sebagai badan pelayanan umum," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin (9/1).

Ahmed mengatakan 10 Puskesmas tersebut tersebar di Kecamatan Pasar Kemis, Balaraja, Cikupa, Mauk, Rajeg, Curug, Sindang Jaya, Teluknaga dan Kotabumi dan Kecamatan Sepatan. Dia mengatakan pembangunan sarana maupun prasarana Puskemas terus ditingkatkan dengan harapan warga mendapatkan pelayanan secara maksimal.

Bahkan selama ini warga harus berobat ke rumah sakit yang lokasinya relatif jauh, tapi belakangan ini mereka dapat berobat atau menjalani rawat inap di Puskesmas terdekat. Bahkan pihaknya juga menambah peralatan pendukung di RSUD Balaraja pada bagian poli tertentu agar pelayanan medis tidak mengalami kendala.

Demikian pula proyek RSU Pantura di Kecamatan Pakuhaji diperkirakan pertengahan tahun 2017 sudah dapat diresmikan. Proyek RSUD Pantura itu adalah untuk memenuhi kebutuhan warga dalam hal pelayanan medis bagi warga yang bermukim di kawasan pesisir.

Hal tersebut karena selama ini warga setempat harus berobat ke rumah sakit di Jakarta Utara, karena bila ke Tangerang melalui perjalanan jauh. Upaya membangun RSUD Pantura itu adalah aspirasi warga yang disampaikan melalui aparat Kecamatan Pakuhaji kemudian diteruskan kepada DPRD setempat. Masalah itu sehubungan banyak warga yang meninggal di perjalanan karena letak rumah sakit relatif jauh, terutama dalam proses persalinan dan pasien mengalami pendarahan.

Sebelumnya, aparat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tangerang, secara gencar melakukan sosialisasi terhadap ibu melahirkan karena untuk menekan tingkat kematian. Kepala Dinkes Pemkab Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan sosialisasi itu dilakukan terhadap pasangan suami istri (pasutri) agar mereka mampu menekan angka kematian saat melahirkan. Data selama tahun 2015 jumlah kematian ibu melahirkan sebanyak 53 orang setiap 1.000 orang, tahun 2016 meningkat menjadi 63 orang, hal itu dianggap tinggi. Ant

 

BERITA TERKAIT

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Coblos Gambar untuk Memilih Pimpinan PWI Jaya 2024-2029

NERACA Jakarta - Tidak terasa jika pemilihan pimpinan Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta sudah semakin mendekat. Tinggal dalam hitungan…

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…