Masih Andalkan Divisi Beras - Tiga Pilar Targetkan Pendapatan Rp 7,6 Triliun

NERACA

Jakarta - Keyakinan pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih lebih baik ditahun sebelumnya, menjadi landasan bagi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Di tahun 2017 ini, perseroan menargetkan  pendapatan sebesar Rp 7,6 triliun. Jumlah ini meningkat 11,7% jika dibandingkan target pendapatan di akhir tahun 2016 sebesar Rp 6,88 triliun.

Porsi terbesar pendapatan AISA tahun lalu berasal dari divisi beras Rp 4,2 triliun dan divisi makanan Rp 2,6 triliun. Margin laba kotor 2016 diproyeksi mencapai 25%. Hingga akhir kuartal tiga 2016, pendapatan AISA mencapai Rp 4,9 triliun, atau naik 9,7% ketimbang periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 4,5 triliun.”Kami belum bisa menyebutkan perkiraan pendapatan tahun 2016 karena masih dalam tahap audit,"kat Desilina, Sekretaris Perusahaan AISA di Jakarta, kemarin.

Tahun ini, AISA akan fokus untuk mendorong penjualan bisnis beras kemasan bermerek yang sudah mulai digenjot sejak 2016 lalu. Tahun ini, AISA menargetkan penjualan beras kemasan bermerek bisa mencapai 40% dari total penjualan beras. Per September 2016, penjualan beras kemasan baru berkontribusi sebesar 26% dari total penjualan beras. Sementara sisanya masih berasal dari penjualan beras curah bermerek. AISA ingin mendorong penjualan beras kemasan karena memiliki margin laba yang lebih tinggi.

Gross margin dari beras kemasan bisa mencapai 20%, atau lebih tinggi dibandingkan gross margin beras curah yang sebesar 13%. "Pelan tapi pasti, penjualan beras kemasan terus meningkat dan memberikan margin yang lebih baik," ujarnya.

Pada tahun lalu, AISA sempat menunda pembangunan dua pabrik beras di Kabupaten Sidrap dan Bone, Sulawesi Selatan. Kelanjutan pembangunan pabrik itu akan diputuskan pada tahun ini. "Kelanjutan pembangunan pabrik beras akan melihat penjualan beras kami dulu. Kalau memang kapasitasnya nanti kurang, akan segera dibangun tahun ini," imbuh Desilina.

Kedua pabrik tersebut rencananya memiliki kapasitas sekitar 240.000 ton beras per tahun. Saat ini kapasitas pabrik beras AISA mencapai 480.000 ton per tahun dengan tingkat utilitas pabrik antara 68%-69%. AISA menyiapkan belanja modal Rp 300 miliar untuk ekspansi bisnis makanan dan Rp 300 miliar untuk ekspansi bisnis beras. Nantinya dana belanja modal ini akan diperoleh dari kas internal dan pinjaman perbankan.

Pada akhir September, AISA masih memiliki kas tebal. Kas dan setara kas AISA mencapai Rp 552,21 miliar. Sebagian kas ini merupakan sisa dana hasil penerbitan sukuk dengan nilai Rp 1,2 triliun pada Juli 2016.AISA menggunakan sebagian besar dana penerbitan sukuk untuk refinancing dan sisanya untuk pabrik.

Asal tahu saja, di tahun ini pula perseroan menargetkan tiga produknya mampu mencatatkan penjualan masing-masing sebesar Rp 1 triliun. Produk yang diperkirakan bisa mencapai penjualan di atas Rp 1 triliun adalah snack Taro, Bihunku, serta bihun dan mie kering merek Superior. Selain itu, AISA memperkirakan penjualan Mie Kremes mamou melebihi Rp 500 miliar di 2017.

Untuk menggenjot penjualan tersebut, AISA mengeluarkan varian produk baru. Pada produk Taro, AISA akan mengeluarkan 2 jenis baru yakni potato stick dan corn puff. Kemudian, Superior akan memiliki 3 jenis baru dan Mie Kremes yaitu 2 jenis baru. (kon/bani)

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…