Targetkan Terealisasi di 2020 - Pasar Modal Punya Mimpi Jadi Terbesar di Asia

NERACA

Jakarta - Lambat tapi pasti, industri pasar modal terus naik peringkat mulai dari pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan juga nilai transaksi. Maka melihat tren positif tersebut, pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki impian besar kedepan, dimana likuiditas dan kapitalisasi pasar modal domestik dapat menjadi yang terbesar di kawasan Asia pada 2020 mendatang.”Tahun 2020 mendatang, kita inginnya pasar modal menjadi yang paling likuid di Asia. Kita juga ingin menjadi 'market capitalization' terbesar di Asia," ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, kemarin.
Untuk mencapai itu, dia menyampaikan bahwa sejumlah langkah sedang dipersiapkan salah satunya mendirikan PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI), penambahan jumlah Wakil Perantara Pedagang Efek (WPPE), serta peningkatan jumlah perusahaan tercatat atau emiten.”Saat ini, kapitalisasi pasar modal Indonesia masih di bawah Bursa Singapura, sementara likuiditas juga masih di bawah Bursa Thailand. Kalau PEI sudah beroperasi, jumlah WPPE aktif naik, emiten bertambah. Kita capai itu. Insya Allah," ujarnya.
Tito Sulistio mengemukakan bahwa PEI akan memberikan pembiayaan untuk transaksi marjin. Melalui perusahaan itu, diharapkan dapat mendorong aktivitas transaksi marjin sehingga turut meningkatkan likuiditas pasar modal domestik. Berdasarkan data BEI per 27 Desember 2016, kapitalisasi pasar modal indonesia senilai Rp5.543,556 triliun. Sementara rata-rata frekuensi transaksi harian di BEI sebanyak 264.517 kali transaksi dengan volume perdagangan 7,49 miliar senilai Rp7,71 triliun.
BEI juga mencatat, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) sejak awal tahun hingga 27 Desember 2016 ini membukukan pertumbuhan 11,10% ke level 5.102,95 poin. Pertumbuhan IHSG itu menempati peringkat kedua di kawasan Asia.”Di Asia kita berada di nomor dua. Pertumbuhan IHSG itu mencerminkan kepercayaan investor kepada Bursa, terhadap ekonomi Indonesia, dan juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap masa depan ekonomi Indonesia," kata Tito Sulistio.

Sebagai informasi, tahun ini bursa saham Indonesia saat ini menempati posisi nomor 4 sebagai pasar modal terbesar di dunia dan nomor 2 di Asia. Selain itu, sepanjang tahun 2016 ini, BEI pernah melakukan transaksi tertinggi hingga mencapai 433.000 transaksi pada satu hari dan di tahun ini pula, kapitalisasi pasar tertinggi di BEI mencapai Rp 5.850 triliun.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…