Pemerintah akan Sediakan Rumah Murah Rp 5-10 Juta/unit

NERACA

Bogor – Pemerintah akan menyediakan rumah sangat sederhana dengan harga murah yang berkisar antara RP 5 juta sampai Rp 10 juta per unit. Rumah murah ini untuk masyarakat tidak mampu atau berpenghasilan rendah (MBR).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut, rumah murah yang dijanjikan pemerintah merupakan jalan terbaik daripada membiarkan masih adanya masyarakat yang tinggal di bawah jembatan atau tempat lain yang tak layak.

“Kita mulai dengan program rumah sangat murah. Untuk rakyat yang berkategori sangat miskin atau miskin. Harga dalam bayangan kita itu Rp 5 juta sampai 10 juta karena sangat murah,” kata Presiden SBY di Bogor, Selasa.

Menurut Presiden, untuk petani penggarap dan nelayan serta buruh kelas bawah yang berpenghasilan rendah, pemerintah akan menyediakn rumah murah seharga Rp 20 juta hingga Rp 25 juta.

Presiden mengungkap, sudah pernah melihat prototype rumah murah di di Deli. “Menteri PU, Menteri Perumahan Rakyat, Ketua KEN (Komite Ekonomi Nasional), juga sedang mencari akal bagaimana membangun rumah yang layak tetapi berkategori murah, tentu lebih murah dibandingkan yang ada sekarang Rp 55 juta dengan kredit yang tipe 36 barangkali,” jelasnya.

Dia menamnbahkan, dalam konsep rumah murah ini, pemerintah akan membantu sebagian dana pembelian rumah tersebut. Presiden menargetkan rumah murah ini bisa mencapai jutaan unit dalam waktu 5-10 tahun ke depan.

“Tentu desainnya khusus dan bisa mass production. Itu yang kemarin ditunjukkan. Ada negara lain yang juga mengembangkan proyek seperti ini contohnya di India. Ini sudah kita pikirkan yang bisa kita lakukan di negeri kita,” imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan pembuatan rumah murah ini akan dilakukan mulai tahun depan. “Kita sedang pikirkan kebijakan, bentuk dan metodologinya seperti apa biar good governance jalan,” ucapnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi Realestat Indonesia, Teguh Satria menyatakan, pihaknya masih bingung perhitungan biaya pembangunan rumah tersebut. Dia menyebut, untuk produksi satu unit rumah sederhana tapak saja, biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 600 per meter persegi. Jika luas rumah tersebut sekitar 36 meter persegi, maka biayanya sudah sekitar Rp 21 juta. Itu pun belum termasuk harga tanah. “Jadi saya ga tahu kualitas rumah yang akan dibangun dengan harga tersebut,” tandasnya.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…