NERACA

Jakarta - PT Astra International Tbk, perusahaan pemasok mayoritas mobil di Indonesia, menyatakan penurunan penjualan kendaraan pada November lalu murni karena masalah suplai dari Thailand. Pada Desember ini, Astra yakin pasokan mobil sudah kembali normal.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto mengatakan, selain masalah banjir Thailand, perubahan model pada mobil terlaris Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia juga turut menyumbang penurunan penjualan ini. "Desember ini akan rebound ke 70 ribu unit," kata Prijono di Jakarta, Senin 12 Desember 2011.

Astra melalui Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, dan Lexus, memegang pangsa pasar lebih dari 55 %. Pangsa pasar ini akan dipertahankan hingga 2012. Menurut Prijono, penjualan kendaraan roda empat pada tahun ini bisa mencapai 880.000 unit, sedangkan prediksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 860 ribu unit.

Dalam catatan sejumlah produsen mobil, November lalu penjualan mobil di seluruh Indonesia anjlok hingga 20 % menjadi 67.701 unit. Penurunan penjualan terjadi hampir setiap merek. Terbesar adalah Toyota melalui PT Toyota-Astra Motor, yang turun dari 31.109 unit menjadi 15.195 unit.

Grup Astra yang lain, Daihatsu, mengalami penurunan penjualan dari 13.065 unit menjadi 9.900 unit. Sedangkan Honda, anjlok dari 4.024 unit menjadi 2.907 unit. Sedangkan penjualan Mitsubishi naik dari 11.495 unit menjadi 13.532 unit. Adapun penjualan Suzuki terpangkas dari 9.271 unit menjadi 8.732 unit.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy menuturkan, banjir yang melanda Thailand membuat penjualan Honda di Indonesia terpangkas. Soalnya, pabrik Honda di Thailand terpaksa ditutup akibat banjir, sehingga pasokan mobil CBU ke Indonesia berkurang.

Selain itu, Jonfis menyatakan, pasokan komponen ke pabrik HPM terganggu. Saat ini, Honda mengimpor beberapa mobil dari Thailand, seperti City, Accord, dan Civic. Sedangkan mobil yang diproduksi di Indonesia antara lain Jazz, CR-V, dan Freed