Krakatau Steel Bidik Penjualan US$ 2 Miliar

NERACA

Jakarta - Tahun baru yang tinggal menghitung hari lagi, menaruh harapan besar bagi PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) akan adanya perbaikan kinerja keuangan. Hal ini sangat beralasan, karena melorotnya harga baja mengerek kinerja keuangan perseroan yang terus terkoreksi.

Direktur Utama Krakatau Steel, Sukandar mengungkapkan, perusahaan menargetkan penjualan dapat mencapai US$1,9 miliar-US$2 miliar. Dengan begitu, dirinya berharap paling tidak perusahaan dapat meraih laba bersih tahun depan. Seperti diketahui, harga baja membaik setelah mengalami penurunan selama tahun 2014 hingga 2015 dan berada di titik terendah pada Desember tahun lalu yaitu, sekitar US$400 per ton untuk jenis US Midwest HRC dan sekitar US$300 untuk jenis China Domestic HRC.”Jadi minimal harusnya ada perbaikan, harga kan naik. Yah, jadi mohon maaf kami sambil mau tidur pun senyum begitu gitu,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perusahaan juga menargetkan kenaikan penjualan menjadi sekitar 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton dari prediksi total penjualan akhir tahun ini sebanyak 2,3 juta ton. Sementara, hingga akhir kuartal III tahun ini, perusahaan membukukan penjualan sebanyak 1,7 juta ton. Angka tersebut naik 22,25 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya 1,4 juta ton.

Perusahaan pun optimistis target penjualan dapat terwujud ditunjang oleh proyek jalan tol Jakarta-Cikampek II (Japek II). Namun sebenarnya, perusahaan belum resmi mendapatkan proyek tersebut, tetapi Sukandar optimis proyek Japek II akan digenggam oleh Krakatau Steel.

Melalui proyek jalan tol Japek II sepanjang 36 kilometer (km), baja yang dibutuhkan sebesar 250 ribu ton dan perlu disuplai dalam 10 bulan pertama sejak awal tahun depan. Proyek itu ditargetkan selesai dalam 21 bulan. Selain itu, perusahaan juga akan menjual 100 ribu ton baja untuk proyek jaringan transmisi 46 ribu kilo meter sirkit (KMS) PLN. Proyek transmisi ini merupakan bagian dari proyek pembangkit listrik 35 ribu mega watt (MW) PLN, di mana kebutuhan baja sebesar 100 ribu ton dibutuhkan sejak November tahun ini hingga November 2017."Baja telah dikirim melalui anak usaha Krakatau Steel, dilakukan pengiriman pertama pada tanggal 26 Oktober lalu," jelas dia.

Sekadar informasi, hingga kuartal III tahun ini perusahaan membukukan rugi US$114,69 juta. Angka tersebut turun 28,42 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya US$160,23 juta. Selain itu, pendapatan perusahaan turun tipis 0,10% menjadi US$982,28 juta dari sebelumnya US$993,38 juta.

Sebelumnya, analis Bahana Securities, Mardy Oramahi Alhusnah pernah bilang, kinerja KRAS tahun ini diperkirakan bakal jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, perseroan sudah hampir menuntaskan pabrik blast furnance. Pabrik itu rencananya akan bisa mulai beroperasi di akhir tahun ini.

Proyek ini akan menurunkan ongkos bahan baku perseroan, mengurangi kebutuhan listrik dan menyeimbangkan fasilitas produksi upstream dan downstream. Manajemen KRAS memperkirakan, penghematan biaya dari proyek ini mencapai US$ 58,3 per ton untuk produk hot rolled coil (HRC) atau baja lembaran panas. Dengan kata lain, KRAS bakal berhemat 18% dari total ongkos produksi HRC tahun 2015.

Dalam risetnya 7 September 2016, dijelaskan Mardy, selain adanya efisiensi dari pabrik blast furnace, rencana penurunan harga gas industri dari US$ 9 per mmbtu menjadi US$ 6 per mmbtu akan mengerek marjin KRAS. “KRAS akan mendapatkan keuntungan dari harga gas yang lebih rendah," ujarnya. (bani)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…