Kecukupan Modal - Indosat Tidak Terbitkan Sisa Obligasi

NERACA

Jakarta - Lantaran memiliki kecukupan likuiditas, PT Indosat Tbk (ISAT) menyatakan tidak akan menerbitkan sisa dana obligasi dalam PUB I sebesar Rp40 miliar.”Pertimbangannya adalah kecukupan likuiditas perseroan," kata Sekretaris Perusahaan PT Indosat Tbk, Trisula Dewantara dalam siaran persnya di Jakarta, Kams (8/12).

Dirinya menerangkan, perseroan merencanakan perolehan dana dari PUB I sebesar Rp10 triliun, yang terbagi dari obligasi Rp9 triliun dan sukuk Rp1 triliun. Pada tahap pertama (Desember 2014), surat utang yang diterbitkan sebesar Rp2,5 triliun, yang terdiri dari obligasi Rp2,310 triliun dan sukuk Rp416 miliar. Tahap kedua atau pada Juni 2015 terealisasi sekitar Rp3,1 triliun, yang terdiri dari obligasi Rp2,684 triliun dan sukuk Rp416 miliar.

Kemudian tahap ketiga yang diselenggarakan pada Desember 2015 diperoleh dana sekitar Rp900 miliar, yang terdiri dari obligasi Rp794 miliar dan sukuk Rp109 miliar. Selanjutnya tahap keempat yang sudah direalisasikan pada September 2016 diperoleh dana sebesar Rp3,460 triliun, yang bagi atas obligasi Rp3,172 triliun dan sukuk Rp288 miliar."Adapun realisasi PUB sekitar Rp9,960 miliar, yang terbagi atas obligasi Rp8,960 triliun dan sukuk Rp1 triliun," urainya.

Sebagai informasi, Indosat Ooredoo membukukan laba bersih sebesar Rp 845,4 miliar dalam 9 bulan hingga kuartal III 2016. Pendapatan tercatat Rp 21,5 triliun, atau naik 9,9% dari Rp 19,5 triliun dalam periode yang sama tahun 2015. Kontribusi pendapatan terbesar disumbang oleh bisnis seluler yang mengalami pertumbuhan 11,9% menjadi Rp 17,8 triliun, dari Rp15,9 triliun yang tercatat pada 2015 hingga kuartal III.

Jumlah pelanggan seluler Indosat ikut mengalami peningkatan menjadi 81,6 juta, atau naik 18,3% dibandingkan angka 69 juta pada periode yang sama tahun lalu. Dijelaskan, penambahan pelanggan utamanya berasal dari pengguna data yang mendoron pertumbuhan trafik data sebesar 114,2% dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 52,2% dibanding periode 9 bulan tahun 2015. Untuk pendapatan Data Tetap (MIDI), perusahaan mencatat peningkatan sebesar 6,7% dibandingkan periode 9 bulan hingga kuartal III 2015, karena pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusi oleh Lintasarta.

Sementara, pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun sebesar 16,9% dibandingkan sembilan bulan tahun 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Indosat turut menggenjot pegembangan jaringan 3G dan 4G secara nasional untuk mendongkrak bisnis data seluler. Hingga kuartal III 2016 terdapat 4.080 BTS 4G, dibandingkan 165 BTS 4G pada kuartal III 2015, sementara BTS 3G tercatat berjumlah 26.273.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…