Lagi, PTBA Sabet Proper Hijau

NERACA

Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk kembali meraih penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) peringkat emas untuk kali keempat. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Proper emas merupakan penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla. “PTBA menerima properti Emas sejak 2013 karena dinilai sebagai perusahaan yang sudah melaksanakan kewajibannya dalam pengelolaan lingkungan hidup melebihi dari regulasi yang diterbitkan pemerinta. Selain itu, PTBA juga merupakan perusahan satu-satunya yang menerima properti Emas dari sektor pertambangan," ujar Sekretaris Perusahaan PTBA, Adib Ubaidillah.
Sebanyak 12 perusahaan yang mendapat peringkat emas ini, merupakan hasil seleksi dari 1.930 perusahaan yang sudah masuk dalam kategori penilaian secara nasional. Penilaian properti meliputi kinerja perusahaan terhadap pengelolaan lingkungan, seperti efisiensi energi, konservasi air, pengurangan emisi, perlindungan keanekaragaman hayati, 3R, serta mengurangi kesenjangan sosial melalui penerapan program pemberdayaan masyarakat.

Di bidang energi, Bukit Asam melakukan efisiensi dengan memanfaatkan limbah batubara untuk bahan bakar PLTU Tanjung Enim 3x10 MW untuk pemenuhan kebutuhan sendiri. e-Sertifikasi benih jenis tanaman tanaman kayu putin, sengon, dan mahoni yang cocok sebagai tanaman penghijaun di lahan bekas tambang. PTBA juga memiliki pembangkit listrik berbahan bakar dari limbah kelapa sawit dan akan mengembangkan minyak kelapa sawit untuk bahan bakar biomass.

Sebagai informasi, perseroan membukukan penurunan laba pada kuartal ketiga tahun ini sebesar 30 % yakni dari Rp1,5 triliun pada periode sama tahun lalu menjadi hanya Rp.1,05 triliun. Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin pernah bilang, penurunan laba disebabkan rendahnya penjualan perseroan selama sembilan bulan pertama tahun ini yakni sekitar 4,38% menjadi Rp10,041 triliun dari Rp10,501 triliun per akhir September 2016.

Selain itu beban pokok penjualan juga meningkat tipis atau sekitar 0,7% menjadi Rp7,596 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini dari Rp7,538 triliun periode serupa tahun lalu.”Pendapatan keuangan PTBA juga meleset sekitar 54,43% atau menjadi Rp69,732 miliar per akhir September 2016 dari Rp153,047 miliar periode serupa tahun lalu,”ujar Arviyan,

Namun BUMN yang bergerak di bidang pertambangan ini juga mampu mengumpulkan pendapatan lainnya sekitar Rp98,089 miliar atau naik 19,22% per akhir September 2016 dari Rp82,271 miliar pada periode serupa tahun lalu. Di sisi lain perseroan masih mampu menekan laju beban keuangan atau sekitar 11,44% menjadi Rp69,732 miliar dalam sembilan bulan pada tahun ini dari periode serupa 2015 sekitar Rp126,592 miliar.

Adapun total aset PTBA pada periode yang berakhir September 2016 mencapai Rp17,250 triliun, naik tipis dari capaian 2015 sekitar Rp16,894 triliun. Sebagai informasi, perseroan kembali melakukan penghentian sementara aktivitas ekplorasi untuk penambahan sumberdaya di luar area yang telah memeroleh izin eksplorasi. Dalam kurun periode Januari hingga Juni 2016, PT Bukit Asam Tbk mampu mengumpulkan pertumbuhan volume penjualan sekitar 11% atau menjadi 10,02 juta ton dibandingkan periode serupa tahun lalu, yakni 9,03 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 6,28 juta ton (63%) merupakan penjualan domestik dan 3,74 juta ton (37%) berupa ekspor. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…