Amankan AJB Bumputera - Rights Issue Evergreen Invesco Dipangkas

NERACA

Jakarta - PT Evergreen Invesco Tbk pada akhirnya memutuskan untuk melepas saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp10,32 triliun. Nilai tersebut turun dalam rencana awal sebesar Rp40 triliun demi 'menyelamatkan' Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.

Direktur Utama Evergreen Invesco, Handy Suryanto dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (8/12) mengatakan, perseroan akan menawarkan 18,77 miliar lembar saham atau setara 80% dari modal ditempatkan dan disetor, dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I. Namun, Evergreen Invesco belum bisa mengajukan permohonan pencatatan saham tambahan sesuai peraturan BEI terkait pelaksanaan HMETD. Pasalnya, perusahaan belum mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).”Belum bisa disampaikan karena belum ada tanggapan dari OJK kapan tanggal efektifnya,”ujarnya.

Nantinya, setiap pemegang 1 saham lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per 13 Desember 2016 puluk 16.00 WIB berhak atas 4 HMETD. Di mana setiap 1 HMETD berhak untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp550 per lembar. Yang menarik, pemegang saham utama, yaitu Natural Crystal Holdings menyatakan tidak ingin mengambil HMETD yang dimiliki. Sementara di sisi lain, AJB Bumiputera bertindak sebagai pembeli siaga dan menjadi calon pengendali baru perseroan.

Manuvernya, AJB Bumiputera akan bertindak sebagai pembeli siaga dan akan mengambil seluruh sisa HMETD melalui konversi utang menjadi modal pada 23 Desember 2016. AJB Bumiputera bakal memborong seluruh saham rights issue sesuai harga pelaksanaan. Untuk diketahui, AJB Bumiputera berdiri pada 1912, dan merupakan pelopor industri asuransi jiwa di Indonesia. Pada 1967, perusahaan memperluas ruang lingkup usaha mencakup asuransi non jiwa, kemudian di tahun 1982 merangsek ke bidang multifinance, berlanjut ke sekuritas pada 1991 dan asuransi takaful di tahun 2002.

Dalam gelaran rights issue dengan skema backdoor listing ini, AJB Bumiputera berancana melakukan restrukturisasi untuk memperbaiki kondisi keuangan agar dapat memiliki kemampuan yang cukup secara finansial untuk memenuhi kewajiban kepada pemenang polis. Rencananya, distribusi rights issue akan dilakukan pada 14 Desember 2016, dengan tanggal pencatatan di BEI tanggal 15 Desember 2016. Adapun periode perdagangan dan pelaksanaan rights issue bakal dilangsungkan pada 15-22 Desember 2016.

Sebagai informasi, tahun ini AJB Bumiputera memasang target pertumbuhan premi sebesar 13%. Bumiputera yakin ekonomi tahun ini jauh lebih baik sehingga bisa mendorong pendapatan premi. Tahun 2015, Direktur AJB Bumiputera Nurseto pernah bilang, perseroan memperkirakan perolehan premi Bumiputera mencapai Rp 6,2 triliun. "Untuk 2016 target premi Bumiputera mencapai Rp 7 triliun," kata dia.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…