Investor Akui Indonesia Masih Menjanjikan

NERACA

Jakarta - Mencatatkan kinerja saham terbaik kedua di dunia, industri pasar modal dalam negeri rupanya masih menjadi tempat menjanjikan bagi para investor asing untuk menaruh dananya di Bursa Efek Indonesia. Hal inipun diakui, Chairman and CEO Shinhan Investment Corp, Kang Dae Suk.

Induk usaha dari perusahaan sekuritas asal Korea, yaitu Shinhan Investment Corp menilai pasar modal Indonesia masih menjanjikan bagi investor asing untuk menanamkan investasi di Indonesia. Dalam hal ini, investor asing diharapkan bisa masuk secara deras ke pasar modal di Tanah Air.”Pasar modal Indonesia itu menjanjikan dan keberadaannya cukup diperhitungkan. Hal itu karena berkompetensi dan penuh gairah," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/12).

Kondisi itu, kata Dae Suk, membuat Shinhan Investment ikut berkontribusi dan mendorong kinerja pasar modal Indonesia. Setelah ikut berkontribusi, dirinya menyatakan bahwa pihaknya siap meningkatkan dan menangkap peluang positif yang bisa dikembangkan di bursa Indonesia.”Kami ingin agar potensi pasar modal Indonesia tidak terbatas, bisa diwujudkan, tidak hanya kemungkinan, dan diharapkan bisa dikembangkan. Pasar modal merupakan partner ekonomi (Indonesia), sehingga butuh perhatian serius untuk satu sama lain ditingkatkan," jelas Dae Suk.
Sementara itu, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia (BEI), Alpino Kianjaya menyambut positif datangnya Shinhan ke pasar modal Indonesia. Alpino berharap, perusahaan dari asal Korea tersebut berkomitmen penuh untuk berinvestasi di Indonesia.”Kami harapkan juga mereka menumbuhkan pasar modal Indonesia,"ungkapnya.

Sebagai informasi, pasar modal Indonesia saat ini tercatat memiliki kinerja yang terbaik kedua di dunia. Tercatat IHSG sudah tumbuh 14,8% sampai perdagangan awal pekan ini. Pertumbuhannya tertinggi kedua setelah Thailand yang tumbuh 17,62%. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki fundamental ekonomi yang sangat baik dengan didukun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu bergejolak. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi keyakinan pelaku pasar bila pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan jauh lebih baik.

Menurut Chief Economist and Invesment Strategist Manulife Aset Management Indonesia, Katarina Setiawan, kondisi ekonomi Indonesia sepanjang 2016 masuk dalam kategori baik dan diperkirakan membawa arah perbaikan ekonomi Indonesia di tahun mendatang.”Saham di Indonesia nomor dua kinerjanya. Rupiah juga mewarnai fundamental ekonomi Indonesia yang kuat karena ditopang berbagai kebijakan yang ada dari regulator. Maka dari itu, tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membawa perubahan yang lebih baik,”ujarnya.

Selain itu, dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tiga kuartal di 2016 melaju pesat di atas pertumbuhan ekonomi di tahun 2015. Sepanjang 9 bulan 2016, pertumbuhan ekonomi tercatat 5,04% atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sepanjamg 2015 4,8%. Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan berlangsung di tahun 2017."Pertama laju pertumbuhan ekonomi membaik. Jadi kita lihat di sini pertumbuhan ekonomi di 2015 4,8%. Setiap kuartal di 2015 sudah dilampaui 9 bulan 2016 total 5,04%," kata Katarina. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…