Medco Tawarkan Kupon Hingga 11,8%

NERACA

Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana menjajakan surat utang dengan kupon berkisar 10,8% hingga 11,8%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, instrumen bertajuk Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional Tahap III Tahun 2016 memiliki nominal Rp 1 triliun. Surat utang tersebut akan ditawarkan dalam tiga seri. Seri A sebesar Rp 101 miliar dengan kupon tetap 10,8% per tahun. Efek bertenor tiga tahun ini akan jatuh tempo pada 21 Desember 2019.

Lalu seri B sebesar Rp 4 miliar dengan kupon tetap 11,3% per tahun. Emisi bertempo lima tahun tersebut bakal kedaluwarsa pada 21 Desember 2021. Kemudian seri C sebanyak Rp 22 miliar dengan kupon tetap 11,8% per tahun. Obligasi bertenor tujuh tahun ini tenggat waktunya 21 Desember 2023. Sisa dari jumlah pokok surat utang yang ditawarkan sebanyak-banyaknya senilai Rp 873 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik alias best effort.

Perusahaan bakal membayar kupon setiap tiga bulan dengan pembayaran bunga pertama jatuh pada tanggal 21 Maret 2017. Masa penawaran berlangsung pada 15 Desember 2016 - 16 Desember 2016. Penjatahan akan dihelat pada 19 Desember 2016 dan didistribusikan secara elektronik pada 21 Desember 2016.

Sehingga, emisi ini baru akan dicatat dalam Bursa Efek Indonesia pada 22 Desember 2016. Penjamin pelaksana emisi obligasi tersebut di antaranya PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, serta PT Mandiri Sekuritas. Penawaran ini merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Medco Energi Internasional dengan total target dana Rp 5 triliun yang efektif sejak 28 Juni 2016.

Sebelumnya, perusahaan telah menerbitkan obligasi tahap I senilai Rp 1,25 triliun pada 15 Juli 2016 dan tahap II sebanyak Rp 1,25 triliun pada 30 September 2016. Belum lama ini, perseroan melalui anak usahanya, Medco Natuna menyelesaikan akuisisi ConocoPhillips Indonesia Inc Ltd (CIL) dan ConocoPhillips Singapore Operations Pte. Ltd. (CSOP). Keduanya merupakan anak perusahaan dari ConocoPhillips.

Perseroan mengungkapkan, total nilai akuisisinya mencapai US$ 239 juta atau lebih dari Rp 3 triliun yang terbagi ke dalam dua transaksi yang terpisah. Nilai akuisisi 100% saham CIL sebesar US$ 238 juta. Sementara nilai akuisisi 100% saham CSOP senilai US$ 1 juta. CIL merupakan pemilik hak partisipasi 40% South Natuna Sea Blok B (SNSB), Sementara CSOP merupakan perusahaan yang mengoperasikan onshore receiving facility di Singapura.

Fakhrimi Nilamsari, Corporate Secretary MEDC mengatakan, selain mendapatkan kemampuan operasi minyak dan gas lepas pantai terintegrasi, dengan akuisisi ini juga akan memperkuat posisi perseroan. MEDC belakangan ini memang rajin melakukan akuisisi. Sebelumnya, perseroan resmi menguasai 50% kepemilikan atas PT Amman Mineral Investama yang memiliki 82.2% kepemilikan atas PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan nilai akuisisi US$ 2,6 miliar. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…