CIMB Niaga Berikan Fasilitas Kredit Sindikasi PLTGU Gunung Megang

 

 

NERACA

 

Jakarta – PT CIMB Niaga memberikan fasilitas pembiayaan sindikasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Gunung Megang di Muara Enim Sumatera Selatan dengan kapasitas 110 MW. Dalam pembiayaan tersebut, CIMB Niaga sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), dan PT Indonesia Infrastructure Finance (PT IIF) sebagai Lead Arrangers - para pihak bersama mengucurkan dana sebesar US$ 145 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun kepada PT Meppogen dalam rangka mendukung ekspansi PLTGU Gunung Megang dari 110 MW menjadi 150 MW. Dalam pembiayaan sindikasi ini, CIMB Niaga juga berperan sebagai agen fasilitas dan agen jaminan.

Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan mengatakan peran aktif CIMB Niaga untuk membiayai proyek pembangkit listrik melalui pembiayaan sindikasi ini, merupakan wujud komitmen CIMB Niaga maupun unit usaha syariahnya (CIMB Niaga Syariah) dalam mendukung upaya pemerintah untuk pengembangan infrastruktur khususnya di sektor energi yang ramah lingkungan di Indonesia. “Tentunya kami berharap agar masyarakat luas dapat memperoleh listrik untuk memenuhi kebutuhan hidup serta mendorong kegiatan perekonomian,” jelasnya di Jakarta, Rabu (7/12).

Selain fasilitas pembiayaan, lanjut Tigor, pihaknya juga menyediakan fasilitas perbankan lainnya kepada PT Meppo-gen seperti fasilitas trading, biz-channel, agency services, serta produk-produk FX dan hedging. “Kami menawarkan produk dan solusi bisnis yang inovatif untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan pelayanan terutama dari sisi peningkatan efisiensi pengelolaan keuangan PT Meppo-gen,” ujar Tigor.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Gunung Megang di Muara Enim Sumatera Selatan dengan kapasitas 110 MW milik PT Meppogen, yang merupakan salah satu anak perusahaan dibawah bendera Sintesa Group, adalah wujud nyata dari komitmen Sintesa Group untuk turut aktif menyediakan energi listrik yang bersih dan ramah lingkungan. Dalam mengembangkan rencana bisnis energi, Sintesa Group mendapat kepercayaan penuh dari pihak perbankan yang juga memiliki visi dan persepsi yang sama dalam mendukung bisnis energi bersih dan ramah lingkungan.

Menurut CEO Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani, Sintesa Group mempunyai Visi 2020 yakni– Towards Sustainable Excellent Company. Dari visi itu pihaknya mempunyai beberapa rencana strategis untuk pengembangan energi bersih yang ramah lingkungan dan energi terbarukan lainnya. Pengembangan lini usaha bidang energi ramah lingkungan dilakukan melalui dua strategi utama: pertumbuhan organik dan anorganik. “Untuk ekspasi organik kami lakukan melalui penambahan kapasitas PLTGU Gunung Megang milik anak usaha Sintesa - PT Meppogen. Berawal dari PLTG Gunung Megang dengan kapasitas 80 MW kami telah meningkatkan kapasitasnya menjadi 110 MW melalui teknologi combined cycle system dan pada saat ini bermaksud untuk melanjutkan peningkatan kapasitasnya menjadi 150 MW”, jelas Shinta.

Shinta juga menambahkan, energi ramah lingkungan berupa energi bersih dan energi terbarukan penting untuk terus didorong investasinya. Hal ini juga sejalan dengan hasil dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Dunia Paris (UNFCC COP21) dimana Indonesia telah berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada 2030 sebesar 29% atas upaya sendiri, dan hingga 41% dengan bantuan dan kerjasama internasional demi menjaga kenaikan suhu rata-rata bumi dibawah 2%.

VP Energy Sintesa Group Rosar Mamara menjelaskan, disamping peningkatan kapasitas pembangkit Sintesa Group juga berpartisipasi aktif dan selektif dalam mengikuti serta memenangkan tender-tender pembangkit listrik tenaga gas yang diselenggarakan oleh PLN sebagai rangkaian dari strategi pertumbuhan organik. “Untuk strategi organik kita akan terus tumbuh secara konvensional melalui pembangkit listrik kami di Muara Enim serta partisipasi atas tender-tender proyek IPP untuk PLTG/PLTGU yang diadakan oleh PLN”, jelas Rosar.

Managing Director and Chief Investment Office PT IIF Harold Tjiptadjaja, mengatakan bahwa merupakan suatu kebanggaan bagi PT IIF untuk dapat berperan serta dalam sindikasi pembiayaan Sintesa Group ini. Hal tersebut sejalan dengan misi IIF yaitu menjadi katalisator dalam percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia disamping misi lainnya yakni meningkatkan partisipasi swasta dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Dengan adanya penandatanganan perjanjian kerjasama ini, tentunya kami berharap adanya peningkatan peran swasta atas pembangunan infrastruktur.

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…