Debut Perdana Anjlok - Prodia Pede Masih Tetap Diminati Investor

NERACA

Jakarta - Meskipun debut perdana di pasar modal, saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) dibuka langsung terkoreksi 200 poin dari Rp6.500 menjadi Rp6.300. Namun hal tersebut tidak menciutkan keputusan perseroan menjadi perusahaan terbuka.

Direktur Utama PT Indo Premier Securities, Moleonoto menerangkan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) berani melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di tengah pasar saham yang sedang lesu akibat sentimen global karena adanya keyakinan investor terhadap perusahaan.
Menurutnya, investor masih tetap optimis dengan IPO Prodia karena perusahaan merupakan market leader di bidang laboratorium klinik. Sektor ini juga dipandang masih berpotensi terus berkembang di Indonesia."Tetap sukses terselesaikan tak lepas dari keyakinan investor Prodia gerak di health care masih potensi pertumbuhan besar. Kedua, jangan lupa mereka percaya karena lihat prodia market leader 35% pangsa pasar, kalau anda market leader dan potensi besar, ini ada di garis paling depan diuntungkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/12).
Dia menyampaikan, IPO perusahaan diserap 73% oleh investor asing dan sisanya 27% dari investor lokal. Alokasinya masih didominasi dari institusi."Kira-kira 73% investor asing, 27% investor domestik. Kalau tipe investor, 95% dialokasi ada di institusi asing maupun domestik yang bersifat reksa dana atau asuransi yang bersifat jangka panjang," terang Moleonoto.
Sementara, dia menyampaikan, penetapan harga IPO Rp6.500/saham sudah diperhitungkan dengan matang. Indo Premier yakin nominal itu sudah sesuai keinginan investor."Kenapa Rp6.500? Jadi, sebenarnya kami dari penjamin pelaksana emisi sepakat dengan manajemen kisaran harga Rp6.250-Rp8.000, itu wajar kalau di kisaran itu. Kita harus lihat besaran permintaan dan komposisi investor di kisaran harga itu, kami berkeyakinan di titik Rp6.500 keseimbangan permintaan dari investor jangka panjang dan pendek," jelasnya.

Sementara Direktur Utama Prodia Widyahusada, Dewi Muliaty menambahkn, perseroan bangga menjadi perusahaan menjadi laboratorium klinik pertama di Indonesia yang tercatat di bursa dan sahamnya dapat dimiliki publik. Perseroan tercatat menjadi emiten ke-15 tahun ini. Perseroan melepas sebanyak 187,5 juta saham pada saat melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), dengan harga penawaran Rp6.500/lembar. Akan tetapi saham emiten berkode PRDA ini langsung melesat ke level Rp6.700 dengan total volume perdagangan 485 lot.
Adapun total dana segar dari IPO ditarget mencapai Rp1,22 triliun dengan menawarkan sahamnya dikisaran Rp6.250-Rp8.000 per saham. Dana hasil IPO sebesar 67% nantinya akan digunakan untuk mengembangkan dan memperbesar jaringan outlet Prodia di Indonesia, sebesar 19% untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan melalui peralatan teknologi diagnostik terbaru dan sisanya 14% untuk perkuat modal kerja. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…