Bawa Tiga Anak Usaha IPO - PTPP Bidik Dana di Pasar Rp 13 Triliun

NERACA

Jakarta - Bila tidak ada aral melintang, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) tahun depan bakal membawa tiga anak usahanya listing atau mencatatkan saham perdananya di pasar modal sebagaimana kesuksesan perseroan membawa PT PP Properti Tbk go public. Nantinya melalui aksi korporasi tersebut, perseroan membidik dana senilai Rp 13 triliun.

Direktur Utama PTPP, Tumiyana mengatakan, ketiga anak usaha tersebut  PT PP Pracetak, PT PP Peralatan dan PT PP Energi. Dimana total nilai kapitalisasi pasar atau market cap semuanya mencapai Rp 55 triliun.”Dana yang kita harapkan di dapat (dari IPO) sebesar Rp 12,5 triliun sampai Rp 13 triliun. Mulai IPO nantinya kuartal kedua 2016, pertama PP Peralatan, kemudian PP Pracetak dan terakhir PP Energi," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/12).

Disebutkan, IPO PP Peralatan dimaksudkan untuk perbesar portofolio dengan target dana segar yang bisa dihimpun di pasar mencapai Rp 3,5 triliun dan kemudian PP Pracetak sebesar Rp 3,8 triliun. Terakhir khusus PP Energi dibagi menjadi dua tahap dengan tahap pertama ditargetkan Rp 2 triliun dan nantinya totalnya sekitar Rp 6 triliun.

Tumiyana menambahkan, nantinya penggunaan dana hasil IPO untuk akuisisi perusahaan dan menggarap kontrak proyek PLN. Sementara mengenai porsi saham yang akan dilepas ke publik dari masing-masing anak usaha tersebut, Tumiyana masih merahasiakan dan akan disampaikan pada awal tahun depan."Porsinya nanti akan disampaikan, karena masih dalam proses," ucap Tumiyana.

Selain itu, kata Tumiyana, tahun 2017 perseroan menargetkan perolehan laba tumbuh 50% atau sekitar Rp 15 triliun dari target laba tahun ini. Aksi korporasi lainnya, lanjut Tumiyana selain rights issue dan membawa anak usahanya go public, yaitu stock split saham PT PP Properti. Namun sayangnya, dirinya belum mau menyebutkan lebih jauh aksi korporasi tersebut karena masih dalam kajian. “Yang pasti stock split saham PP Properti dimaksudkan untuk meningkatkan likuiditas saham,”tandasnya.

Kemudian untuk pendapatan tahun depan, menurut Marketing Direktur M Aprindy, akan tumbuh 30%. Hingga akhir 2016, target kontrak akan melebihi Rp31 triliun. Dengan laba akhir tahun ini sekitar Rp1 triliun. Sampai dengan capaian November 2016, telah terkumpul Rp29,3 triliun. "Tahun depan kita akan perbesar ke BUMN karena antisipasi APBN yang di cut," jelas dia.
Secara detail, dia menerangkan, kontribusi kontrak proyek sampai akhir tahun ini 46% berasal dari BUMN, 21% dari swasta, APBN 16%, APBD 0,5% dan sisanya dari anak usaha. Sebagai informasi, perseroan akan mencari sumber pendanaan di pasar moda melalui penerbitan saham baru atau right issue sebanyak 1,357 miliar dengan estimasi jumlah dana yang akan diterima sekitar Rp4,411 triliun. Disebutkan bahwa aksi korporasi itu dilakukan melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu I (PMHMETD I). Emiten yang memiliki kode perdagangan efek PTPP itu mengemukakan bahwa saham baru yang diterbitkan itu sebesar 21,89% dari modal ditempatkan dan disetor setelah PMHMETD I dengan nilai nominal Rp100 per saham. (bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…