KABUPATEN SUKABUMI - BPBD Apresiasi Masyarakat dan Swasta Soal Penanganan Bencana

KABUPATEN SUKABUMI

BPBD Apresiasi Masyarakat dan Swasta Soal Penanganan Bencana

NERACA

Sukabumi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi apresiasi peran masyarakat dan swasta dalam penanganan bencana yang tinggi di wilayah itu.

“Swadaya masyarakat dan bantuan swasta sangat meringankan tugas BPBD. Dengan tumbuhnya kepedulian ini, penanganan bencana cepat teratasi,” ujar Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Drs. H. Andi Kusnadi, M. Pd kepada Neraca, Selasa (6/12).

Peran serta masyarakat dan swasta itu, ungkap dia, berupa bantuan makanan, pakaian, dan obat-obatan."Juga pembangunan jembatan darurat," pungkas dia.

Menghadapi bencana yang terus terjadi selama bulan Desember ini, jelas dia, BPBD perkuat koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan organisasi perangkat daerah (OPD). Saat ini, tandas dia, terdapat 31 titik longsor. Kondisi ini tentunya  memaksa seluruh komponen OPD siaga. “Dan kami sudah koordinasi dengan berbagai pihak agar tidak terjadi kerugian besar kalau terjadi bencana,” terang dia.

Menurut Andi, instansinya selalu gerak cepat ketika terjadi bencana.“Setiap posko di daerah rawan bencana banjir dan longsor disiagakan personil. Bukan hanya kami, dari OPD lainya juga siaga,” ungkap dia.

Selain itu ungkap dia, pihaknya tak lepas dari kajian geologi dan kajian cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).“Ketika kita dapat info adanya perubahan cuaca di suatu titik, petugas langsung melakukan pengamanan terhadap warga,” terang Andi.

Sebelumnya, Sepanjang Januari hingga November tahun 2016, sekitar 300 bencana yang terjadi Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kerugian akibat bencana itu mencapai miliaran rupiah. Tingginya kejadian bencana di daerah berlogo penyu itu, memposisikan Kabupaten Sukabumi sebagai peringkat enam paling rawan terjadi bencana di Indonesia.

“Semua jenis bencana yang tertuang di undang-undang nomor 24 tahun 2007 ada di Kabupaten Sukabumi seperti angin puting belitung, banjir, gempa, longsor, hingga potensi tsunami ada di wilayah ini,” terang Andi Kusnadi kepada Neraca melalui pesawat selularnya, Sabtu (3/12).

Wilayah Kabupaten Sukabumi, terang Andi, berada di patahan bumi, garis pantai yang panjang dan dikelilingi pegunungan serta tanah yang labil.“Kondisi topografi daerah berbukit dan memiliki tanah yang labil serta dilintasi sungai dan anak sungai sehingga Kabupaten Sukabumi kerap dilanda bencana,” jelas dia. 

Selain faktor alam, ujar dia, faktor non alam akibat tidak bersahabatnya manusia terhadap alam menjadi pemicu bencana di sejumlah titik.“Seperti kita ketahui, banyak hutan yang gundul di Kabupaten Sukabumi ini,” ujar Andi.

Bencana yang paling besar terjadi baru baru ini, banjir bandang di Kecamatan Cidolog dan Sagaranten yang menyebabkan ratusan rumah dan sarana lainnya terendam. Bersamaan dengan banjir bandang, terjadi longsor di belasan titik di beberapa kecamatan yang menyebabkan rumah rusak dan jalan raya tertimbun tanah, bahkan belasan jembatan penghubung putus.

Andi Kusnadi menerangkan, menghadapi bulan Desember dan Januari yang dikenal sebagai titik klimaks curah hujan, BPBD terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sementara untuk pencegahan, telah memasang bronjong kawat di daerah rawan longsor.“Bencana tidak ada yang tahu akan kapan tiba. Kita sebagai manusia wajib waspada, dan mulai bersahabat dengan alam,” ajak Andi. Ron

 

BERITA TERKAIT

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Mentan dan Pemprov Targetkan Jabar Jadi Penghasil Padi Nasional

NERACA Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin berupaya memanfaatkan pompanisasi…

Badan Geologi Bandung Lakukan Penelitian Potensi Gempa di Sukabumi

NERACA Sukabumi - Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Sukabumi diteliti oleh Badan Geologi Bandung terkait dengan potensi terjadinya gempa. Penelitian tersebut…

Pj Gubernur Banten Keluarkan SE Penyesuaian Sistem Kerja Usai Lebaran

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penyesuaian Sistem…