Jemput bola menjadi strategi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam menjaring calon emiten potensial untuk listing di pasar modal. Hal inilah yang dilakukan Direktur Utama BEI, Tito Sulistio yang akan bertemu dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Chappy Hakim pekan ini. Pertemuan itu rencananya akan membahas terkait pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) Freeport.
Menurutnya, pihaknya akan terus berupaya mengejar perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS) tersebut untuk mencatatkan saham perdana di Indonesia. Tito menegaskan, pihaknya tidak perlu membicarakan IPO Freeport dengan kementerian terkait, karena sudah menjadi tugasnya sebagai direktur utama BEI.”Menurut saya insya Allah IPO, saya yang kejar sendiri karena tugas saya itu. Bursa terus mematangkan (persiapan IPO Freeport), terus hari Rabu besok ajak ngopi," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/12).

Dia mengungkapkan, sesuai perkataan Chappy bahwa Freeport akan melantai di pasar saham Indonesia. Namun, kepastiannya masih belum jelas karena belum ada diskusi secara formal.”Kata Pak Chappy sudah mau IPO, Pak Chappy itu teman saya. Jadi, kadang-kadang kita ngopi tapi kalau diskusi beliau sebagai direktur utama Freeport belum secara formal. Kita enggak tahu IPO kapan, rencana dia apa, kerapihan dia apa, kita enggak tahu," terang Tito.
Freeport, lanjut dia, merupakan salah satu dari 52 perusahaan yang memiliki aset dan pendapatan di Indonesia tapi justru mencatatkan sahamnya di luar negeri. Seharusnya Freeport juga IPO di Indonesia.”Freeport itu salah satu dari 52 perusahaan yang pendapatannya kan terbesar di Indonesia tapi pusatnya di sana (AS). Ya sudahlah, listed juga di sini," tuturnya. (bani)