Bisnis "Online" Dan "Offline" Perlu Digabungkan - Kontribusi Perdagangan Digital Bisa Tembus US$ 150 Miliar

NERACA

Jakarta – Ekonom dari Universitas Diponegoro (Undip) Nugroho SBM menyatakan industri berbasis "online" atau dalam jaringan dan "offline" atau luar jaringan perlu digabungkan. Diakuinya, hingga saat ini masih banyak sektor industri berbasis "online" yang belum menggabungkan dua sistem ini. Menurut dia, dua sistem ini perlu digabungkan untuk menjamin bahwa belanja melalui digital aman dilakukan oleh masyarakat.

“Misalnya ketika melakukan transaksi tetap lewat 'online' tetapi ketika pengiriman barang dilakukan secara langsung, tidak melalui jasa pengiriman barang," katanya sebagaimana disalin dari Antara.

Terkait hal ini, pihaknya berharap para pelaku industri perdagangan dengan sistem dalam jaringan tidak ragu untuk menggabungkan antara "online" dengan "offline". "Ini efektif jika pengiriman dilakukan di dalam kota atau jaraknya tidak terlalu jauh. Dengan begitu konsumen akan semakin puas dengan pelayanan yang diberikan," katanya.

Sementara itu, dari data yang diperolehnya, saat ini baru sekitar 30 persen penduduk Indonesia yang melakukan kegiatan ekonomi di sektor digital. "Melihat angka ini artinya masih ada potensi besar untuk meningkatkan jumlah pelaku perdagangan secara digital," katanya.

Menurut dia, jika dikembangkan secara optimal, kontribusi perdagangan dari sektor digital bisa mencapai 150 miliar dolar AS. "Angka ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap ekonomi di Indonesia," katanya.

Secara terpisah, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan siap menggarap potensi investasi sektor jasa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di seluruh Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Hipmi DIY Teddy Karim saat ditemui, di Galeria Mall, Yogyakarta, dikutip dari Antara di Jakarta. "Peluang dari sektor jasa TIK saat ini sangat besar dan terbuka lebar. Dan kami di DIY akan optimalkan peluang tersebut," ujar dia.

Pasalnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini tidak bisa lagi mengandalkan sektor sumber daya alam (SDA). Karena itu, pihaknya akan mengoptimalkan potensi ekonomi dari sektor jasa TIK, dengan mengubah arah investasi dari ekonomi yang berbasis komoditas ke ekonomi yang berbasis manufaktur dan jasa.

Intinya, kata Teddy, investasi akan datang dengan sendirinya ke suatu daerah jika ada peluang yang terbuka dan didukung oleh regulasi pemerintah. Teddy mengatakan, pihaknya juga akan mengoptimalkan berbagai regulasi yang telah diterbitkan pemerintah dalam mendukung masuknya investasi ke dalam negeri.

"Misalnya, penyediaan infrastruktur jalan tol internet atau yang dikenal dengan pitalebar Indonesia yang dikerjakan pemerintah seperti diatur dalam Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2014. Kita harapkan mampu mempercepat penetrasi investasi TIK di dalam negeri, yang tentunya bisa menguntungkan bagi investor, masyarakat dan pemerintah," ungkap Teddy.

Data pemerintah mencatat, prioritas pembangunan pitalebar Indonesia ini difokuskan untuk mendukung lima sektor prirotas. Yaitu, e-Government, e-Kesehatan, e-Pendidikan, e-Logistik, e-Pengadaan. dan e-Commerce.

Teddy menambahkan, dengan perkembangan teknologi saat ini, maka pihaknya juga akan menyesuaikan diri dalam mengikuti berbagai teknologi untuk meningkatkan kinerja Hipmi DIY bagi daerah dan nasional.

"Potensi terbuka luas, regulasi mendukung, dan kini kami akan mendorong anggota Hipmi untuk mengoptimalkan peluang-peluang tersebut. Agar bisa mendapatkan manfaat ekonomis dari peluang yang ada. Apalagi, peraturan pemerintah itu terbuka bagi masyarakat luas, termasuk Hipmi tentunya," harap Teddy.

Sebelumnya, Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menyatakan, bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki potensi besar untuk memulai dan mengembangkan bisnis online. "Potensi bisnis online di DIY cukup besar, jadi Hipmi DIY harus optimalkan," kata Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia disalin dari laman yang sama.

Ia menuturkan, dengan pesatnya jumlah pengguna internet di Tanah Air membuat usaha rintisan atau startup menjamur di mana-mana, utamanya di kalangan pelaku usaha muda dan pemula.

Dia mengatakan, saat ini pengguna internet di Indonesia melebihi dari 100 juta orang. Tak hanya itu, katanya, usaha startup juga ditopang oleh membengkaknya jumlah mobile subscriber sebanyak 338,4 juta pelanggan dan menjamurnya pengguna media sosial hingga 72,3 juta orang.

Selain itu, lanjut Bahlil, integrasi mobile subscriber, netizen, dan pelanggan media sosial telah menciptakan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar. "Saat ini valuasi pasar e-commerce kita mencapai US$ 1,7 miliar dengan digital consumer mencapai 51 juta orang," ungkap Bahlil.

Mencermati potensi pasar sebesar itu, tambah dia, Hipmi Pusat mendorong pengurus daerah yang memiliki potensi besar dalam bisnis online untuk segera memanfaatkan kesempatan itu.

BERITA TERKAIT

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Di Pameran Seafood Amerika, Potensi Perdagangan Capai USD58,47 Juta

NERACA Jakarta –Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil membawa produk perikanan Indonesia bersinar di ajang Seafood Expo North America (SENA)…

Jelang HBKN, Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan Bapok

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam  menjaga stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan…

Sistem Keamanan Pangan Segar Daerah Dioptimalkan

NERACA Makassar – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (Bapanas/NFA) telah menerbitkan Perbadan Nomor 12 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan…