KOTA SUKABUMI - PO Bus Keluhkan Buruknya Jalur Tranportasi

KOTA SUKABUMI 

PO Bus Keluhkan Buruknya Jalur Tranportasi

NERACA

Sukabumi - Para pengusaha bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di Kota Sukabumi mengeluhkan buruknya tata kelola jalur-jalur transportasi angkutan umum, utamanya menuju ke wilayah Jakarta. Mereka kerap terjebak kemacetan parah di spot-spot tertentu.

"Dulu, satu hari kita bisa lah dua rit dari Sukabumi ke Jakarta. Tapi akhir-akhir ini satu rit bisa mencapai tiga hingga empat hari. Coba bayangkan bagaimana kondisi kita sekarang. Makanya, pengusaha AKAP itu seolah-olah hidup segan mati tak mau," ungkap pemilik perusahaan oto (PO) Bis Lana Jaya, Engkus Kuswandi, seusai menghadiri acara pembahasan pengelolaan dan pengembangan angkutan umum di salah satu hotel di Kota Sukabumi, kemarin.

Jika tak ada penanganan maksimal menyangkut kemacetan, kata Engkus, maka lambat-laun angkutan AKAP bakal semakin ditinggalkan penumpang. Mereka akan lebih memilih moda transportasi lainnya yang lebih praktis, misalnya kereta api."Kalau kemacetan di mana-mana, penumpang dengan sendirinya bakal jenuh. Makanya, ini berkaitan dengan tata kelola transportasi," sebutnya.

Hanya saja, kata Engkus, meskipun terminal tipe A KH Ahmad Sanusi berada di wilayah Kota Sukabumi, tetapi sumber-sumber kemacetan berada di wilayah Kabupaten Sukabumi. Ia berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan antarpemerintah daerah agar bisa mencari solusinya.

"Sukabumi itu beda dengan daerah lainnya. Terminalnya berada di wilayah kota, tapi sumber-sumber kemacetan berada di kabupaten. Ini yang jadi permasalahan, terutama di titik-titik yang banyak terdapat industri. Kondisi ini tentunya akan membuat jenuh para penumpang. Makanya pemerintah harus cepat menanganinya," ujarnya.

Mungkin solusi terbaik adanya percepatan Jalan tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) Walau belum jelas kapan selesainya."Kuncinya sih segera benahi tata kelola, sarana, dan perizinan. Satu di antaranya jalan tol Bocimi. Tapi saya pesimistis pembangunannya akan selesai sekarang-sekarang," ujarnya.

Kondisi itu diperparah dengan turunnya pendapatan mereka pascadialihkannya terminal dari Sudirman ke terminal tipe A KH Ahmad Sanusi. Menurut Engkus, kondisi tersebut kemungkinan dipicu belum maksimalnya penyediaan jasa angkutan kota ke terminal."Pendapatan saat di Terminal Sudirman sebetulnya sudah lumayan. Tapi sekarang sejak dipindah ke terminal baru, pendapatan kita turun hampir 50%. Ini mungkin karena masyarakat belum seluruhnya tahu ada perpindahan (terminal), kemudian belum adanya feeder angkutan kota ke terminal. Padahal angkutan kota menjadi yang paling utama karena bisa memudahkan akses masyarakat menuju ke terminal," ujarnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Sukabumi Abdul Rachman mengaku dalam waktu dekat akan mengundang stake holder (pemangku kebijakan) yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab infrastruktur jalan. Di antaranya seperti dari Balai Pengelola Jalan tingkat provinsi maupun nasional maupun dari Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat maupun Kabupaten Sukabumi.

"Peran kita dari Dinas Perhubungan, nanti akan urun rembug mengatasi permasalahan yang disampaikan para pengusaha bus AKAP dengan mengundang sejumlah stake holder," kata Abdul, kemarin.

Pemkot Sukabumi sendiri, lanjutnya, pada 14-15 Desember 2016 akan menggelar Sukabumi Summit sebagai upaya mendorong percepatan pembangunan jalan tol Bocimi. Upaya itu dilakukan agar aksesibilitas jalan di Sukabumi bisa terus ditingkatkan lebih baik lagi."Nanti akan ada deklarasi yang dilakukan sejumlah kepala daerah untuk mendorong percepatan pembangunan dan penggunaan jalan tol," terangnya.

Nanti juga lanjut Abdul, bakal dibahas menyangkut percepatan pembangunan jalan lingkar selatan untuk mendorong maksimalnya terminal tipe A KH Achmad Sanusi. Sejauh ini, Jalan Selakaso dijadikan alternatif sementara sambil menunggu selesainya pembangunan segmen IV jalan lingkar selatan. Arya

 

BERITA TERKAIT

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…