Sambut Tahun 2017 - Syailendra Siapkan 10 Reksadana Baru

NERACA

Jakarta - Jelang tahun baru dengan harapan dan keyakinan pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya, menjadi alasan bagi PT Syailendra Capital untuk menyiapkan lima sampai 10 produk baru reksadana untuk program di 2017.”Tahun depan sebagian besar merupakan produk ekuitas, dan sisanya reksadana penyertaan terbatas (RDPT) dan fixed income," kata Presiden Direktur Syailendra Capital, Fajar R Hidajat di Jakarta, Senin (5/12).

Dirinya menjelaskan bahwa pada 2020 mendatang, PT Syailendra Capital menargetkan menjadi sepuluh besar manajer investasi di Indonesia. Guna mencapai misi tersebut, Syailendra Capital telah menyiapkan berbagai rencana pengembangan. Disebutkan, rencana pertama adalah menumbuhkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) menjadi Rp9,5 triliun pada 2017, selain menawarkan produk-produk baru.
Adapun, total dana kelolaan Syailendra hingga akhir September 2016 mencapai Rp7 triliun termasuk produk reksadana tertutup yaitu RDPT dan Discretionary Funds (DF). Pada 2016 Syailendra telah mengeluarkan tujuh reksa dana baru antara lain reksadana berbasis saham yang terdiri dari Syailendra Equity Momentum Fund, Syailendra Dana Ekuitas Dinamis, Syailendra Equity Platinum Fund dan Syailendra premium Equity Fund.
Sedangkan reksa dana yang berbasis proteksi yaitu Syailendra Protected Fund 12. Hingga saat ini, Syailendra mengelola 31 reksadana berbentuk KIK yang terdiri dari 13 reksa dana saham, empat reksa dan campuran, delapan reksa dana proteksi, dua reksadana pasar uang dan empat reksadana pendapatan tetap serta tujuh RDPT.

Sebelumnya, Agus B. Yanuar, Direktur Utama Samuel Aset Manajemen (SAM) pernah bilang, pertumbuhan ekonomi yang positif akan membuat dunia investasi bergairah, termasuk reksa dana. Terlihat dari peningkatan dana kelolaan yang tumbuh dari Rp 270 triliun pada tahun 2015 menjadisekitar Rp 500 triliun di akhir tahun 2016 ini.

Oleh karena itu, dirinya menyakini industri reksa dana semakin membaik dari tahun ke tahun.“Ada beberapa katalis positif yang berpotensi mendorong industri reksa dana di tahun 2017. Rupiah yang stabil, kinerja keuangan Emiten yang meningkat, perbaikan pada data makro, penguatan harga komoditas, tingkat bunga rendah, inflasi yang terukur, minat investor global pada emerging market yang tetap tinggi, danbanjirnya likuiditas global akan menempatkan IHSG ke tingkat yang lebih tinggi dengan potensi naik 15%-20% tahun depan,”ungkapnya.

Bertambahnya partisipasi investor institusi dan semakin meningkatnya pemahaman investor individu tentang perlunya berinvestasi untuk tujuan keuangan jangka menengah dan jangka panjang, akan membuat produk reksa dana semakin menjadi pilihan. Kemudian imbal hasil produk reksa dana sesuai dengan jenis produk dan aset dasarnya diantaranya, reksa dana saham berpotensi memberikan imbal hasilantara 18%-25%, reksa dana campuran 13,5%-15%, reksa dana obligasi 7%-12%, sementara reksa dana pasar uang 4%-5%. (bani)

BERITA TERKAIT

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Manfaatkan Aplikasi Travoy - Perjalanan Mudik Makin Terencana, Tenang dan Nyaman

Baru di pacu kecepatan 80 km dalam ruas tol Jagorawi, Toyota Avanza milik Abay (42) akselerasinya tidak lagi agresif. Padahal…

Peduli Bencana Alam di Jawa Timur - Uni Charm Donasikan Produk Higienis Bagi Korban

Bantu meringankan korban bencana gempa bumi di Jawa Timur, PT Uni Charm Indonesia Tbk memberikan donasi kepada salah satu wilayah…

Dampak Konflik Timur Tengah - Laju IHSG Bakal Bergerak Berfluktuasi

NERACA Jakarta – Konflik timur tengah kembali memanas pasca serangan Iran ke Israel. Dimana kondisi ini tentu saja memberikan dampak…