Mampu Tekan Kerugian US$ 5,84 Juta - Indo Straits Bidik Penjualan Tumbuh 27%

NERACA

Jakarta - PT Indo Straits Tbk (PTIS) memprediksi pendapatan tahun ini bisa tumbuh dari 2015 kemarin. Selain itu, emiten perkapalan ini mampu menekan kerugian yang masih dicatatkan hingga kuartal III sebesar US$ 5,84 Juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Selain itu, perseroan juga memproyeksikan kinerja keuangan hingga akhir tahun dapat membukukan penjualan sebesar US$ 9,33 juta atau naik 27% dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 6,75 juta. Peningkatan pendapatan berasal dari jasa logistik kelautan yang naik 73% menjadi US$ 6,08 juta dari US$ 3,52 juta. Sementara pendapatan dari jasa perekayasa kelautan masih stagnan di US$ 3,2 juta. Sehingga sampai akhir tahun kontribusi pendapatan jasa logistik kelautan membesar menjadi 65% dari 52% sedangkan jasa perekayasa kelautan mengecil menjadi 35% dari 48% pada tahun 2015 lalu.

Dengan meningkatkan operasional, juga berimbas pada rugi perusahaan yang akan mengecil. Dari prognosa kemungkinan hingga akhir tahun PTIS mencatat rugi bersih menurun 45% menjadi US$ 7,01 juta dari US$ 12,7 juta. Sehingga marjin rugi bersih perusahaan juga berkurang menjadi 75%, dari 189%.”Di tahun 2017 nanti, masih ada kontrak terbawa sebesar US$ 13,57 juta dari tahun ini,”kata Sekretaris Perusahaan PTIS, Anton Saragih.

Anton juga menjelaskan pengembangan yang akan dilakukan perusahaan ke depan dengan membuat sinergi kemitraan dengan EPC untuk proyek kelautan. dalam bentuk joint operation atau pendukung logistik subcontracting. Selain itu juga bersikap proaktif dalam partisipasi program pemerintah dibidang investasi infrastruktur poros maritim.

Selain itu guna mengelola arus kas, perusahaan juga akan melanjutkan pemenuhan penagihan piutang niaga dengan pelanggan. Serta melakukan negosiasi dengan rekanan untuk memperpanjang pelunasan utang niaga dan diselesaikan secara angsuran. Asal tahu saja PTIS, masih mencatatkan utang yang besar hingga kuartal III. Dari laporan keuangan perusahaan kuartal III, total liabilitas jangka pendek sebesar US$ 18,8 juta, di mana US$ 4,86 uutang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. Utang itu adalah perjanjian fasilitas dengan PT Bank Permata Tbk pada Januari 2010 sebesar US$ 15,2 juta. 

Perseroan saat ini tengah disibukkan untuk restrukturisasi utang dan angsuran jatuh tempo dan utang jangka panjang. Diharapkan aksi korporasi ini dapat mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih positif ke depannya. Adapun skema restrukturisasi utang yang akan dilakukan adalah memperpanjang fasilitas revolving loan, Bank Garansi dan Forex Line kepada perusahaan hingga 26 Juni 2018. Dengan jumlah limit masing-masing US$ 5 juta, US$ 1 juta dan US$ 100 ribu.

Kemudian memperpanjang utang jatuh tempo revolving loan perusahaan sebesar US$ 4,1 juta hingga 31 Januari 2017. Selain itu memperpanjang jadwal angsuran term loan sebesar US$ 5,5 juta dan US$ 5,7 juta hingga 31 Desember 2016 dan 30 April 2020.

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…