Memetik Hikmah dari Perbedaan Pendapat

Oleh: Panca Hari Prabowo

Pada paruh akhir 2016 Bangsa Indonesia kembali mendapatkan pelajaran berharga yang seharusnya bisa menjadi sarana untuk memperkuat kualitas kebangsaan sekaligus mematangkan demokrasi serta kesadaran keberagaman.

Silang pendapat yang mewarnai hari-hari belakangan ini terkait proses hukum Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama dapat dimaknai secara positif sebagai proses pendewasaan pemahaman keberagaman agama maupun etnis dan juga persatuan umat.

Ratusan suku bangsa di Indonesia dan ribuan bahasa atau dialek yang ada dan tersebar di ribuan pulau sudah cukup menggambarkan bagaimana bangsa ini sudah terbiasa hidup dalam keberagaman dan perbedaan.

Kasus hukum yang tengah berjalan prosesnya ini tentunya harus ditangani secara tuntas dan adil sesuai dengan koridor perundangan yang ada. Polarisasi pendapat dan perbedaan sikap yang meruncing dapat menimbulkan dampak yang negatif.

Perkembangan pola komunikasi yang ditunjang dengan kemajuan teknologi membuat semua pihak dapat mengemukakan pendapatnya dalam berbagai medium sarana komunikasi dan diterima oleh khalayak luas.

Namun dampak negatifnya adalah semua informasi dapat diterima begitu saja oleh masyarakat tanpa sempat disaring mana yang valid dan mana yang belum dipastikan kebenarannya.

Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo menegaskan agar semua pihak yang menggunakan medium media sosial untuk berkomunikasi dan berekspresi agar memperhatikan rambu-rambu yang ada.

Sejumlah elemen bangsa menyampaikan pandangan dan harapan mereka melalui beberapa kali aksi unjuk rasa dan juga aksi doa bersama yang ditujukan agar kasus hukum yang sedang diproses dapat diselesaikan sesuai peraturan perundangan yang ada.

Ada pula elemen bangsa yang melakukan aksi untuk menyerukan agar keberagaman dan toleransi tetap di jaga di Indonesia.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengapresiasi partisipasi masyarakat pada Apel Nasional Nusantara Bersatu, yang diikuti ribuan pelajar, PNS, TNI dan Organisasi Massa, pemuda dan tokoh agama, mengkampanyekan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"Saya ucapkan terima kasih kepada pelajar, pemuda, tokoh agama, dan ormas yang ikut acara ini. Dari Sabang sampai Merauke, semua lakukan hal sama," kata Gatot saat Apel Nusantara Bersatu, di Silang Monas, Jakarta, Rabu (30/11).

Menurut dia, semangat persatuan harus terus dijaga oleh seluruh anak bangsa karena majunya negara Indonesia tergantung kepada persatuan seluruh elemen bangsa.

"Mari kita berjuang bergandengan tangan untuk kesatuan NKRI. Kita menamakan tanah air Ibu Pertiwi. Jangan biarkan Ibu Pertiwi menangis. Kita semua punya mimpi Indonesia menjadi bangsa besar dan bangsa makmur," kata Jenderal bintang empat ini.

Apel Nasional Nusantara Bersatu Indonesiaku, Indonesiamu, Indonesia kita digelar untuk mengukuhkan kembali semangat persatuan bangsa.

Selain orasi kebangsaan dari tokoh nasional, acara turut dimeriahkan dengan pembacaan puisi, tari-tarian dan hiburan dari artis Ibu Kota. Hadir dalam acara itu antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono, serta tokoh lintas agama.

Berbagai atraksi seni dari sejumlah daerah di Tanah Air memeriahkan apel Nusantara Bersatu yang digelar di Silang Barat Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

Apel dibuka oleh penampilan marching band dari Sekolah Tinggi Ilmu Penerbangan disusul tari Reog Ponorogo, ondel-ondel dan tarian Betawi.

Apel Nusantara Bersatu digagas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rangka memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Kegiatan tersebut dihadiri tokoh agama, pelajar, mahasiswa, musisi, pemuda, budayawan, organisasi masyarakat dan komponen bangsa lainnya.

Beberapa hari kemudian pada Jumat (2/12) digelar Doa Bersama di lokasi yang sama dan dihadiri oleh elemen-elemen masyarakat yang mendorong adanya persatuan umat dan juga mengharap proses hukum dijalankan sesuai koridor aturan yang ada.

Doa bersama yang salah satu agendanya berupa pelaksanaan sholat Jumat tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh baik dari kalangan masyarakat maupun pemuka agama.

Memetik Hikmah

Pengalaman dan pelajaran yang dapat dipetik dari silang pendapat yang ada yaitu bagaimana masyarakat Indonesia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan bangsa dan negara yang mereka cintai.

Meski silang pendapat terjadi karena perbedaan pandangan terkait kasus yang tengah hangat menjadi pembicaraan, namun dibalik itu semua ada kesamaan berupa kepedulian terhadap bangsa dan negara.

Ulama Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym dalam ceramahnya saat acara Doa Bersama di Monas, Jumat mengatakan semua kalangan menginginkan Indonesia menjadi negara yang kokoh dan kuat.

Kekuatan itu, katanya, dapat diwujudkan bila ada beberapa hal yang dilakukan, salah satunya adalah persatuan. Menurutnya, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, perasaan persaudaraan sangat penting. Selain saudara satu agama, juga saudara sebangsa dan setanah air dari etnis, suku dan agama manapun.

Dan hal lainnya untuk mewujudkan Indonesia yang kuat dan kokoh adalah tidak ada golongan atau entitas manapun yang merasa paling menonjol. Semua elemen dan entitas harus berjalan bersama untuk kemajuan bangsa.

Persatuan dan perhatian yang ditunjukkan semua elemen bangsa terkait masalah ini juga bisa dijadikan cerminan bagaimana sebetulnya bangsa Indonesia bisa bersatu untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa yang ada.

Korupsi, kemiskinan, pendidikan yang belum menyentuh semua kalangan, kesejahteraan yang belum merata serta peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan masalah-masalah yang menunggu untuk diselesaikan.

Ketika semua pihak memiliki pandangan dan "greget" yang sama ketika mengatasi masalah-masalah itu, tentunya dalam jangka waktu yang tidak lama kualitas kehidupan bangsa Indonesia akan terus membaik. (Ant.)

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…