DJBC Dorong Harmonisasi Prosedur Kapebeanan ASEAN

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mendorong adanya harmonisasi prosedur kepabeanan di ASEAN saat penyelenggaraan pertemuan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) ke-13 di Indonesia. Keterangan tertulis DJBC yang diterima di Jakarta, Jumat (2/12), menyebutkan dalam pertemuan RCEP tersebut DJBC mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan pertemuan Subworking Group Customs Procedures and Trade Facilitation (SWG CPTF).

SWG CPTF merupakan pertemuan dibawah RCEP ke-13 yang berlangsung pada 2-10 Desember 2016 untuk mengharmonisasikan prosedur kepabeanan negara-negara anggota RCEP, dalam rangka memberikan fasilitasi atau kemudahan perdagangan untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas. Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC Robert Marbun mengatakan keikutsertaan Indonesia pada SWG CPTF itu bisa memperkuat posisi Indonesia dalam mata rantai pasokan regional melalui investasi asing pada berbagai sektor produktif yang tersedia.

Dalam pertemuan ini, menurut dia, peran Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di kawasan harus lebih strategis dalam mengawal perundingan yang dapat menjaga kepentingan nasional dan memperkuat perdagangan internasional. "Untuk itu, DJBC harus berperan aktif dalam perundingan ini demi mengawal prosedur kepabeanan yang akan dijalankan nantinya dalam perjanjian RCEP," kata Robert.

Dalam forum SWG CPTF ini, akan dibahas sejumlah agenda seperti penyusunan draft naskah perjanjian RCEP untuk bab yang khusus terkait prosedur kepabeanan dan kemudahan perdagangan (draft of chapter on Customs Procedures and Trade Facilitation).

Bab itu mengatur antara lain mengenai penyederhanaan prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, dan kepastian hukum dan regulasi dalam kepabeanan. Sebelumnya, ASEAN bekerja sama dengan enam mitra dialog, yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru telah membentuk kawasan perdagangan bebas yang dinamakan RCEP untuk mempercepat pembangunan ekonomi regional.

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…