PROVINSI SUMATERA SELATAN - Riset BI Munculkan 10 Produk Unggulan UMKM

PROVINSI SUMATERA SELATAN

Riset BI Munculkan 10 Produk Unggulan UMKM

NERACA

Palembang - Riset Bank Indonesia (BI) Wilayah VII Sumatera Selatan belum lama ini memunculkan 10 produk unggulan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang layak dikembangkan dalam lima tahun ke depan.

Deputi Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Wilayah VII Sumatera Selatan, Hari Widodo mengatakan, sepuluh produk unggulan tersebut yakni pertanian padi sawah, toko kelontong dan manisan, penggilingan padi, perkebunan karet, budidaya ikan lele, penggalian pasir, budidaya ikan patin, koperasi simpan pinjam, rumah makan padang, dan klinik kesehatan terpadu.

"Riset BI ini telah disebarluaskan ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel, dan diharapkan dapat dijadikan acuan para pengambil kebijakan terkait pengembangan sektor UMKM," kata Hari seusai diseminasi hasil penelitian ke sejumlah pemangku kepentingan, di Palembang, Kamis (1/12).

Ia mengatakan, pengembangan sektor UMKM ini patut menjadi perhatian para pengambil kebijakan yakni dalam hal ini pemerintah daerah karena terbukti tidak rentan krisis, berkontribusi pada PDB nasional sebesar 60,3 persen, dan memiliki pelaku usaha mencapai 3 juta orang di Sumsel.

Jika suatu daerah sudah benar-benar memahami profil dan potensi daerahnya masing-masing, maka dipastikan akan membuat suatu keputusan yang tepat sasaran terkait pengembangan sektor UMKM ini. Salah satunya yang menjadi sorotan BI dari hasil riset ini yakni sektor perkebunan karet sejak lama telah menjadi urat nadi perekonomian Sumsel.

Pada riset sebelumnya tahun 2011, BI telah mencantumkan bahwa sektor perkebunan karet menjadi unggulan di Sumsel, demikian juga pada riset terbaru ini. Hanya saja, pada riset kali ini, BI menekankan pentingnya hilirisasi karet atau tidak terhenti pada budidaya dan industri pengolahan saja.

Pernyataan ini muncul lantaran harga karet saat ini jatuh (mesti data terakhir menunjukkan adanya perbaikan harta), tapi BI tetap memasukkannya sebagai produk unggulan UMKM."Untuk karet tetap direkomendasi karena memang potensi masih ada. Rekomendasi BI tidak lagi sebatas menghasilan getah, tapi sudah masuk ke industri pengolahan bahkan jika mampu langsung membuat produk jadinya untuk meningkatkan nilai tambah," ujar Harry.

Direktur SEM Institute, Karebet Wijaya Kusuma mengatakan terkait sektor perkebunan karet ini sudah saatnya petani di Sumsel melakukan peremajaan jika ingin usaha tetap memiliki keberlangsungan di masa datang.

Selain itu, para petani karet harus memperbaiki motivasi mereka karena jatuhnya harga telah berdampak pada kondisi psikologis, sehingga dijumpai sejumlah kasus yakni penelantaran kebun karena pemilik beralih profesi sebagai tukang ojek.

"Persoalan replanting (peremajaan) ini tidaklah mudah karena luasnya lahan yang dimiliki petani, begitu pula dengan rendahnya semangat petani. Fakta ini juga dilampirkan pada riset untuk dijadikan acuan para pengambil kebijakan dalam pengembangan sektor karet dalam lima tahun ke depan," kata dia.
Meski demikian penelitian komoditas produk jenis usaha unggulan UMKM ini masih menilai bahwa sektor perkebunan karet masih menjanjikan dari sisi bahan baku, marketing, pelaku usahanya sendiri.

"Besar harapan hasil riset ini dapat ditindaklanjuti menjadi suatu dokumen resmi setingkat SK, atau RPJMD sehingga daerah tidak kebingungan lagi jika investor datang untuk menanamkan modal, karena sudah memetakan potensi dimiliki," ujar dia.

Selain menggambarkan 10 komoditas unggukan UMKM, riset ini juga mencantumkan bahwa ekonomi Sumsel masih bertumpu empat sektor yakni pertanian, perkebunan, perternakan, dan industri pengolahan. Di tengah lemahnya ekonomi dalam negeri dan luar negeri, dan keterbatasan dana APBN, kajian ilmiah ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk membuat kebijakan yang tepat sasaran, efektif dan efisien. Ant

 

BERITA TERKAIT

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…