Oktober, Penyaluran Kredit Tumbuh 7,4%

 

 

NERACA

 

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit perbankan pada Oktober 2016 mulai terakselerasi, dengan bertumbuh secara tahunan sebesar 7,4 persen, dibandingkan September 2016 yang hanya sebesar 6,4 persen. Perbankan pada Oktober 2016 menyalurkan kredit sebesar Rp4.246,6 triliun, dengan penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) tumbuh 5,9 persen dan Kredit Investasi (KI) sebesar 10,1 persen, dikutip dari Laporan BI tentang uang beredar dalam arti luas yang diumumkan Rabu malam.

"KMK pada Oktober sebesar Rp1.963,5 triliun, utamanya pada kredit subsektor konstruksi serta pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan," tulis BI. Sedangkan KI sebesar Rp1.068,8 triliun pada Oktober 2016, yang didorong pertumbuhan subsektor industri pengolahan serta perdagangan, hotel dan restoran. Bank Sentral juga mencatat kredit yang disalurkan perbankan umum kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah tumbuh 11,2 persen pada Oktober 2016 atau meningkat dibanding September 2016 yang sebesar 9,3 persen.

Meningkatnya pertumbuhan kredit perbankan juga mendorong pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) yang pada Oktober 2016 tumbuh 7,5 persen, jauh lebih tinggi dibanding September 2016 yang sebesar 5,1 persen. Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto pada Selasa kemarin mengungkapkan keyakinannya bahwa kredit perbankan pada 2016 akan tumbuh sekitar delapan persen atau di pertengahan rentang proyeksi Bank Sentral di 7-9 persen. Adapun pada 2017, BI memprediksi kredit perbankan dapat tumbuh sebesar 10-12 persen, karena membaiknya kondisi perekonomian domestik.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara, mengatakan meski sudah lebih baik tak berarti kemudian diikuti dengan pertumbuhan kredit. Tahun ini pertumbuhan penyaluran pinjaman masih di bawah 10%. Namun, tahun depan prediksi BI, penyaluran kredit bisa tumbuh hingga 12% "Pertumbuhan kredit tahun depan bisa 10-12%, kalau tahun ini masih di bawah 10%. Karena depan sudah dunia usaha sudah lebih siap, kalau tahun ini kan mereka juga masih nunggu tax amnesty waktu itu," jelas Mirza.

"Kemudian soal NPL, karena bank masih melakukan restrukturisasi kredit di 2015, wajar NPL naik karena harga komoditas juga anjlok. Jadi di 2017 restrukturisasi selesai, bank mikirnya buat ekspansi, bukan restrukturisasi lagi," imbuhnya. Dia melanjutkan, meski pertumbuhan ekonomi mulai membaik, namun diakuinya belum sebaik tahun 2012 saat masih booming komoditas.

"Memang belum kembali ke situasi tahun 2012. Jadi tak bisa dikatakan, suku bunga sudah turun 6 kali, GWM (Giro Wajib Minimum) sudah diturunkan 2 kali, tapi kok pertumbuhan ekonominya belum kembali, kok pertumbuhan kredit masih rendah. Karena situasi globalnya belum sebaik di 2012," pungkas Mirza.

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…