Meskipun Masih di Bawah Rp 1 Triliun - Pihak BEI "Keukueh" Tax Amnesty Bukan Mimpi

NERACA

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memperkirakan, hingga saat ini dana repatriasi dari program amnesti pajak yang baru masuk ke pasar modal masih di bawah Rp1 triliun. Namun, BEI meyakini jumlah itu akan terus bertambah sampai masa periode dua dan tiga program tersebut berakhir.
Menurut Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI Hamdi Hasyarbaini, jumlah dana repatriasi yang masuk kebanyakan datang dari perusahaan dan bukan dari perorangan. Tapi, kebanyakan mereka tidak mau diketahui oleh publik telah mengikuti program dimaksud. Jumlahnya masih di bawah Rp1 triliun, tapi jumlah akan terus bertambah. Jumlah RDN-nya masih di bawah 10, rata-rata perusahaan. Yang besar kan kemarin BCA, tapi tidak tahu itu amnesti pajak tidak. Karena mereka tidak mau minta diskon fee kepada bursa,"katanya di Jakarta, Kamis (1/12).
Dia menambahkan, Grup BCA tidak mau meminta diskon fee ke bursa karena mereka merasa malu jika meminta diskon fee padahal mereka memiliki induk yang sangat besar di Indonesia. Adapun program amnesti pajak ini diharapkan memberi efek positif bagi perekonomian Indonesia."Banyak yang tidak lapor ke bursa, karena sifatnya rahasia. Orang bisa menduga-duga kalau BCA itu kemarin amnesti pajak tapi mereka tidak minta diskon, minta diskon malu-maluin karena mereka (perusahaan) besar," tegas Hamdi.
Lebih lanjut, Hamdi mengatakan, rasa optimistis meningkatnya dana repatriasi ke pasar modal bukan sekadar mimpi semata. Pasalnya, para peserta amnesti pajak rata-rata mau ikut program pengampunan pajak di akhir periode."Banyak yang diam-diam, bakal bertambah lagi. Orang Indonesia kan sukanya last minute. Makanya akan bertambah di akhir Desember dan nantinya juga akan bertambah lagi di akhir Maret yang merupakan akhir periode tiga amensti pajak," pungkas Hamdi.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio pernah sesumbar, pasar saham Indonesia akan tetap dibanjiri oleh peminat. Terlebih, pemerintah telah mengeluarkan program tax amnesty.”Ada potensi dana investor Rp 212 triliun. Jika termasuk domestik dan internasional bisa lebih dari Rp 1.000 triliun,"ujarnya.

Untuk rincian proyeksi dana investor tersebut, antara lain didapatkan dari pertumbuhan reksa dana sebesar Rp 18 triliun, realokasi dan pertumbuhan dana pensiun Rp 54 triliun, realokasi dan pertumbuhan asuransi Rp 85 triliun, serta Tax Amnesty sebesar Rp 55 triliun. Di samping itu, BEI mencatat, pertumbuhan nilai dan transaksi di bursa saham merupakan salah satu yang tertinggi di Asia.

Namun ironisnya, pihak PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sendiri mencatat dana hasil program amnesti pajak di pasar modal domestik baru mencapai sekitar Rp100 miliar atau tertinggal jauh dibandingkan industri perbankan. Menurut Dirut KSEI, Friderica Widyasari Dewi, masih mininmnya dana tax amnesty di pasar modal karena belum banyak yang dilaporkan kepada KSEI.

Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad meminta agar para perusahaan sekuritas dan Manajer Investasi (MI) yang menjadi gateway di program amnesti pajak bekerja dengan keras dalam mengoptimalkan perannya. Hal ini dikarenakan lebih dari 99% dana repatriasi masuk ke industri perbankan.”Sekuritas dan MI harus kerja keras untuk meningkatkan perannya sebagai gateway repatriasi," ujarnya.
Kata Muliaman, sepanjang masa tax amnesty dana repatriasi yang masuk ke gateway pasar modal tidak lebih dari 1% dari total dana yang menyatakan repatriasi. "Saat ini dana repatriasi justru lebih banyak masuk ke bank yang menjadi gateway,"tandasnya. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…