Demo 212 Berpotensi Rugikan Pengusaha Miliaran Rupiah

NERACA

Jakarta – Kalangan pengusaha memperkirakan menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah terkait dengan rencana aksi demo 2 Desember 2016 (besok), akibat terhentinya kegiatan perdagangan pada tanggal tersebut. Tidak hanya itu, sekitar 100.000 pengusaha diduga meninggalkan Jakarta pada tanggal itu untuk mencari ketenangan di kota lain.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat mengatakan, untuk sektor tekstil, adanya aksi demo seperti itu berpotensi menimbulkan kerugian hingga mencapai Rp 9 miliar. Kerugian tersebut tidak semata timbul pada saat aksi demo berlangsung, tetapi juga akumulasi dampak pada jelang dan sesudah aksi demo.

"Pastinya tidak belum bisa kita hitung. Tapi angkanya bisa mencapai miliaran rupiah, ya mungkin tidak sampai double digit. Artinya memang tidak sampai Rp 10 miliar," ujarnya dalam diskusi publik di Jakarta, Rabu (30/11).

Dia menjelaskan, untuk sektor tekstil, kerugian paling besar disebabkan karena aktivitas perdagangan yang menurun saat aksi demo tersebut berlangsung. Dia memperkirakan sekitar 50% toko-toko yang berada di jalan protokoler di Jakarta akan tutup dan terjadi penurunan transaksi hingga 80%. ‎"Pedagang dan toko-toko di jalan protokol 50% itu tutup. Dan transaksi menurun hampir 80%, mereka tidak belanja," ujarnya seperti dikutip liputan6.com.

Akibatnya, menurut Ade, produk-produk yang ada pada gudang di tingkat produsen dan distributor menumpuk. Hal ini dinilai akan menambah besar kerugian yang harus diterima oleh para pelaku usaha.

"Sekarang gudang di pabrik-pabrik hampir penuh. Gudang mereka hampir tidak bisa menampung. Sekarang mereka produksi yang diminta‎ saja. Ini sejak seminggu lalu turun drastis (produksinya). Paling stok hanya untuk 1 hari-2 hari saja, biasanya kan untuk 1 bulan karena mereka tidak mau spekulasi‎," tutur dia.

Ade mengatakan, ‎akibat adanya aksi demo semacam ini, para pembeli dan pedagang menghentikan sementara pembelian produk tekstil. Akibatnya, stok barang pada gudang di tingkat produsen dan distributor kini menumpuk.

Menurut dia, para pelaku usaha seperti pedagang pakaian dan produk tekstil lain tidak mau mengambil risiko barangnya tidak terjual karena kondisi yang tidak kondusif. Oleh sebab itu para pelaku usaha ini memilih untuk menahan diri dan menghentikan aktivitasnya sementara.
"Mereka pilih untuk tidak ambil barang. Kalau pun ambil barang ya seperlunya saja," ujarnya.

Ade berharap aksi-aksi demo seperti itu tidak terus terulang. Sebab meski diklaim berjalan damai, namun menurut dia tetap saja menimbulkan kekhawatiran dan mengganggu aktivitas perdagangan.

Selain itu, Ade menuturkan, para pengusaha di Jakarta ini tengah bersiap‎-siap untuk keluar dari ibu kota. Hal ini sebagai antisipasi dari rencana aksi demo 2 Desember. Sekitar 100 ribu pengusaha diperkirakan akan keluar Jakarta jelang tanggal itu. Bahkan saat ini para pengusaha tersebut mulai meninggalkan ibu kota.

‎"Mereka ambil sikap keluar dari Jakarta, ada sekitar 100 ribu pengusaha. Sekarang sudah ada yang jalan," ujarnya.

Dia menyatakan, para pengusaha tersebut pergi ke daerah-daerah yang relatif lebih tenang dan tidak memiliki potensi kerusuhan pada 2 Desember mendatang. Bahkan ada juga yang pergi keluar negeri.

Pembicara lainnya, akademisi dari alumni doktoral Universitas Kebangsaan Malaysia Tito Rizal mengatakan, bahwa Indonesia mengalami kerugian lebih dari Rp4 triliun saat "Aksi Bela Islam" pada 4 November lalu.

Rizal meminta pemerintah mencari solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada agar kondisi sosial bangsa kembali kondusif. Terkait rencana aksi 2 Desember mendatang, dia belum bisa menaksir besaran gesekan ekonomi yang terkena imbas negatif. “Kerugian secara ekonomi akibat aksi unjukrasa 4 November mencapai Rp4 triliun,” ujarnya.

Menurut dia, besarnya nilai Rp4 triliun tersebut diasumsikan dari sekitar 20 ribu toko yang tutup dengan omset mencapai Rp25 juta. Kemudian angka pengunjung kafe dan resto mengalami penurunan hingga sebesar 5%. Belum lagi pembatalan berbagai agenda rapat ataupun pertemuan di hotel serta berbagai aktivitas perkantoran, ini dinilai cukup mempengaruhi perlambatan roda perekonomian.

“Nilai transaksi distribusi barang menjadi tertunda mencapai Rp1,6 triliun. Jumlah pekerja yang diliburkan mencapai 510 ribu jiwa. Sedangkan UMKM yang tidak beroperasi 5 ribuan dengan omset masing- masing Rp 2 juta,” ujarnya.

Rizal memaparkan data BKPM menunjukkan, adanya pergerakan investor menunda investasi di Indonesia dengan nilai US$ 4,17 miliar. “Mereka menunda investasi dan menunggu suasana yang kondusif, kalau hukum Ahok belum inkrah, investor masih melihat ada potensi tidak kondusif di Indonesia. Mereka tidak mau melepas modalnya,” ujarnya. mohar/fba

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…