Pemerintah Ajak Pelaku Usaha Investasi di Perbatasan

 

 

NERACA

 

Jakarta - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah perbatasan. "Kami mengajak para pelaku usaha untuk ikut berinvestasi di perbatasan melalui Forum Bisnis dan Investasi Daerah Perbatasan (Border Business and Investment Forum) yang akan digelar di Jakarta pada 1 Desember 2016," ujar Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Kemendes PDTT Suprayoga Hadi, di Jakarta, Rabu (30/11).

Acara tersebut, lanjut dia, merupakan kelanjutan dari Border Investment Summit yang dilaksanakan awal November 2015. Untuk mendukung forum yang menjadi ajang mempertemukan kepala daerah dan pelaku usaha (investor), Kemendes telah melakukan penyusunan Buku Rencana Bisnis dan Investasi yang memuat komoditas unggulan yang menyertakan kondisi, potensi, dan nilai kebutuhan investasi. Selain itu, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu juga telah bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada untuk melakukan kajian mengenai potensi komoditas unggulan daerah perbatasan dalam rangka menyediakan informasi lokasi investasi di Pusat Kegiatan Strategis Nasional.

"Buku itu menyajikan data dan informasi mengenai rencana bisnis dan peluang investasi yang ditawarkan kepada pihak swasta dan dunia usaha untuk mengembangkan investasi di berbagai perbatasan atau Kawasan Beranda Indonesia (KBI)." Dia mengatakan untuk sementara baru dapat memuat enam kabupaten perbatasan, yaitu Natuna, Nunukan, Belu, Kepulauan Talaud, Morotai, dan Merauke.

Suprayoga menambahkan jika tahun lalu masih terfokus pada pemetaan dan regulasi kebijakan, maka pertemuan tahun ini menyodorkan apa saja potensi dan kebutuhan investasi di enam daerah KBI. Itu sebabnya, "Border Bussines and Investment Summit" tahun ini lebih banyak diikuti perusahaan swasta, BUMN, pengusaha, asosiasi usaha, hingga kedutaan besar negara-negara sahabat. "Undangan kita sesuaikan dengan jenis investasi yang dibutuhkan di setiap daerah. Tentu acara ini juga dihadiri kepala-kepala daerah wilayah perbatasan," kata dia.

Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Kemendes PDTT, Endang Supriyani, menambahkan Border Business and Investment Summit 2017 daerah perbatasan rencananya akan dihadiri 300 undangan. "Di sini kami berusaha menjembatani calon investor dan pemerintah daerah. Bagaimana pun, kita butuh dukungan swasta dalam pengembangan hulu hingga hilir, termasuk pembangunan infrastruktur," kata Endang.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman kedatangan Wakil Menteri Pertanian China, Zhang Taolin. Kedatangan Zhang tersebut guna membahas peluang investasi Negeri Tirai Bambu itu di sektor pertanian. Amran menjelaskan, dari pertemuannya dengan Zhang tersebut, China tertarik untuk berinvestasi pertanian di Kalimantan, khususnya di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia. "Investasi bisa membuka banyak lapangan kerja dia area perbatasan yang berbatasan dengan Malaysia. Rencana kita bangun di Kalimantan," kata Amran.

Dijelaskannya, pemerintahan China akan mengajak perusahaan swasta untuk menanamkan modalnya di sektor pertanian seperti perkebunan dan peternakan. "Jadi begini, mereka tanya, kenapa ekspor (pertanian) China ke Indonesia kecil, saya jawab, buka saja investasi di Indonesia jagung, sapi, atau gula. Pasarnya juga ada di Indonesia," kata Amran.

Dia menuturkan, kedatangan wakil China baru sebatas penjajakan investasi. Pihaknya masih akan melakukan pembahasan lebih lanjut, termasuk berkunjung ke China dalam waktu dekat. "Kita tindaklanjuti dengan membuat joint meeting working group. Mungkin gantian kami berkunjung ke China, nilai investasinya tunggu saja nanti," terang Amran.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Zhang Taolin mengungkapkan, kedatangannya tersebut baru sebatas mengutarakan ketertarikan China berinvestasi di sektor peternakan, dimana investor negaranya ditawari berinvestasi di daerah perbatasan. "Untuk sekarang kita merasa sangat kecil. Hubungan bilateral sangat potensial sekali. Kunjungan kali ini untuk membicarakan dengan jelas dan konkrit dalam joint meeting kedua negara. Supaya saling menguntungkan untuk ciptakan kesejahteraan rakyat kedua negara," ujar Zhang.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…