Alternatif Penggerak Ekonomi

 

Oleh: Ambara Purusottama

School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya 

 

Fakta menunjukkan bahwa pembiayaan menjadi faktor utama penggerak perekonomian. Hutang menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang paling mungkin apabila keuangan yang dimiliki sudah tidak lagi memungkinkan untuk mendanai kegiatan ekonomi. Hutang negara ini memang tidak sedikit namun agar terus tumbuh bangsa ini memerlukan tambahan permodalan. Situasi keuangan yang tidak begitu baik menyebabkan hutang menjadi satu-satunya alternatif pembiayaan negara saat ini asalkan dapat dikelola dengan baik.

Situasi keuangan Indonesia dapat dikatakan cukup memprihatinkan. . Selama beberapa tahun ke belakang pemerintah selalu bermasalah dengan anggaran. Sisi penerimaan negara selalu saja tidak sesuai dengan harapan padahal pengeluaran negara selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Penerimaan negara selalu tidak sesuai target lebih disebabkan masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. Situasi seperti inilah yang membuat pemerintah harus mengambil langkah dengan menggunakan hutang sebagai alternatif pembiayaan.

Dari sisi penerimaan, reformasi perpajakan yang dilakukan pemerintah terbukti tidak efektif. Kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang baru saja terjadi menjadi bukti konkret. Operasi tersebut melibatkan pejabat perpajakan yang semakin mencoreng institusi perpajakan di tengah upaya mengembalikan citra perpajakan bangsa ini. Tersangka merupakan Kasubdit Penegakan Hukum DitjenPajak, Handang Soekarno, yang melibatkan PT. EK Prima Ekspor Indonesia dengan barang bukti Rp 1,9 miliar tunai. Situasi yang terjadi membuat masyarakat semakin tidak percaya.

Pada dasarnya hutang bukanlah sesuatu yang harus dijauhi. Hutang bias menjadi sesuatu yang menguntungkan apabila dapat dikelola dengan baik. Keberadaan hutang dapat mendorong perekonomian tumbuh lebih bergeliat. Pemahaman yang harus menjadi acuan adalah jumlah hutang tentu harus ada batasnya yang disesuaikan dengan kemampuan membayar yang dimiliki. Hutang yang berlebihan akan menjadi backfire di masa yang akan datang. Begitupun bagi negara, hutang dapat menjadi ancaman apabila pemerintah negara tersebut tidak mampu mengelola hutang dengan baik.

Situasi saat ini menjadi serba salah bagi pemerintah. Penerimaan yang terus menurun tidak mampu mengimbangi pengeluaran yang terus meningkat. Hutang menjadi alternatif terakhir mengisi kekosongan. Pembiayaan yang minim dapat mengancam keberlangsungan ekonomi nasional. Namun melihat data saat ini keseimbangan anggaran sudah dalam batas yang mengkhawatirkan. Indikator utamanya adalah keseimbangan primer yang terus mengalami tekanan. Keseimbangan primer yang bernilai negatif menunjukkan penerimaan negara sudah diambang batas.

Tugas berat menanti pemerintah di masa depan. Situasi keseimbangan primer yang mengkhawatirkan mengindikasikan pengelolaan akan keuangan negara harus lebih berhati-hati. Mengembalikan kepercayaan masyarakat soal penerimaan Negara terkait pajak menjadi tugas utama selain pembenahan dari sisi pengeluaran. Hutang memang bukanlah jalan terbaik namun melihat situasi dan kepentingannya pilihan tersebut menjadi sangat masuk akal asalkan tidak menjadi budaya karena sifatnya yang merusak.

BERITA TERKAIT

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…

BERITA LAINNYA DI

Ekspor Nonmigas Primadona

Oleh: Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan Neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada periode Februari 2024 sebesar USD0,87 miliar. Surplus ini…

Jaga Kondusivitas, Tempuh Jalur Hukum

  Oleh: Rama Satria Pengamat Kebijakan Publik Situasi di masyarakat saat ini relatif kondusif pasca penetapan hasil Pemilihan Umum (Pemilu)…

Perspektif UMKM di Ramadhan

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Memasuki pertengahan bulan suci Ramadhan seperti ini ada dua arus perspektif yang menjadi fenomena…