Developer Lokal Ungkap 10 Masalah - Bekraf Developer Conference 2016

 

 

NERACA

 

Jakarta – Badan Ekonomi Kreatif menggelar Bekraf Developer Conference (BDC) 2016 di Jakarta pada 27-28 November 2016. Dalam acara tersebut, setidaknya ada 180 developer lokal yang turut hadir dan ikut turut serta memberikan masukan dan merumuskan langkah-langkah yang tepat dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif khususnya untuk developer (pengembang perangkat lunak) sehingga bisa berkembang pesat dalam memanfaatkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia.

Steering Committee BDC Andi Taru mengatakan dalam pertemuan tersebut, dirumuskan ada 10 masalah yang harus dihadapi oleh developer lokal. Diantaranya adalah promosi digital, permodalan (investor), market research (infrastruktur), dukungan industri teknologi, meningkatkan pangsa pasar lokal, inkubator, perizinan dan legal, ruang untuk inovasi, institusi pendidikan dan regulasi.

Dari 10 masalah tersebut, setidaknya kami memprioritaskan tiga hal yang harus segera dikejar dan diselesaikan dalam waktu dekat yaitu promosi digital, pembentukan asosiasi developer, dan perlunya aplikasi sebagai etalase bersama (marketplace) untuk campaign developer lokal,” ungkap Andi saat konferensi pers BDC 2016 di Jakarta, Senin (28/11).

Promosi digital, menurut dia, hal itu bisa dengan cara pemerintah melakukan kampanye nasional untuk mengedukasi pentingnya menghargai dan memakai karya (aplikasi dan games) lokal. Selanjutnya membuat marketplace aplikasi/games yang bisa dipromosikan oleh pemerintah dan memberikan edukasi kepada developer mengenai cara promosi digital. Terkait dengan asosiasi developer, menurut dia, hal itu penting untuk daya tawar developer kepada pemerintah terhadap kebijakan.

Dengan bertumbuhnya pengguna smarthphone di Indonesia menjadi pasar yang besar untuk pebisnis developer perangkat lunak. Namun belanja aplikasi dan games global yang mencapai US$350 juta per tahunnya, developer lokal hanya menikmati 1,5%. “Ini artinya perlu ada terobosan baru untuk mengembangkan developer lokal untuk bisa bersaing dengan developer asing. Selain developer lokal yang berbenah, perlu juga dukungan dari pemerintah agar bisa mendukung developer lokal,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Country Manager IBM Vina Kasim mengatakan bahwa IBM sebagai perusahaan teknologi informatika mendukung industri kreatif sesuai dengan program pemerintah. Terlebih IBM bisa bantu berkontribusi seperti online material yang memungkinkan para developer untuk belajar bahkan sudah disiapkan dengan bahasa Indonesia.

Dari sisi market, IBM mempunyai hubungan baik dengan klien dan pihak industri sehingga nantinya bisa dipertemukan antara apa yang dibutuhkan oleh industri dan developer sehingga nantinya bisa menciptakan market. Terlebih, IBM yang merupakan perusahaan teknologi informasi dunia mempunyai cabang di 140 negara,” tukasnya.

Sementara itu, Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif Hari Sungkari mengatakan bahwa BDC 2016 merupakan wadah terbentuknya talenta talenta di bidang digital yang nantinya akan melahirkan start-up yang menyediakan solusi-solusi sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah di ekonomi digital Indonesia.

Di 2020, Indonesia menargetkan untuk menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan harapan kita adalah Indonesia akan mempunyai kedaulatan di bidang ekonomi digital tersebut dengan hasil karya terbaik anak bangsa. Kami pun sebagai pemerintah akan berkomitmen untuk mensukseskan cita cita ini dengan senantiasa mendukung para developer dan pengembang aplikasi di Indonesia,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…