Legislator Kabupaten Sukabumi Minta BLH Turun Tangan - Diduga Ada Pencemaran Limbah Kimia

Legislator Kabupaten Sukabumi Minta BLH Turun Tangan

Diduga Ada Pencemaran Limbah Kimia

NERACA

Sukabumi - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukabumi, M Jaenudin meminta Badan Lingkungan Hidup (BLH) turun ke Kampung Cijambe Desa Tanjung Sati, Kecamatan Jampang Tengah, yang diduga tercemar limbah kimia akibat penambangan yang dilakukan oleh PT Tambang Semen Sukabumi (TSS) anak perusahaan PT Siam Cement Group (SCG)

“Jika terbukti merugikan masyarakat segera diberi warning. Perusahaan yang masuk ke Kabupaten Sukabumi harus memberikan manfaat. Jangan sampai masyarakat dirugikan,” tegas Ketua DPC PDI Perjuangan ini kepada Neraca Senin (28/11).

Sementara itu, Kepala Bidang Amdal pada BLH Kabupaten Sukabumi, Denis Ersika mengatakan sudah turun langsung ke lapangan guna mengecek informasi tersebut. Namun ia belum bisa menyimpulkan hasil temuan di lapangan.

“Pihak perusahaan mengaku tidak pernah menggunakan zat kimia dalam melaksanakan aktivitasnya. Dan kami sudah membawa sample dari wilayah yang terindikasi terkena limbah kimia,” terang dia.

Apabila hasil pengujian sample terbukti positif mengandung zat kimia yang berbahaya baik bagi manusia maupun tanaman, ungkap dia, BLH akan melayangkan surat teguran terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan tambang di lokasi tersebut.

“Apapun alasannya, tidak dibenarkan perusahaan tambang menggunakan zat kimia berbahaya. Dan kalau terbukti nanti, maka pihak perusahaan harus bertanggungjawab terhadap dampak buruk yang diterima warga,” tegas dia.

Sebelumnya, Manager Corporate Social Responsibility PT Siam Cement Group (Semen Jawa), Bambang Wiyono, mengaku belum bisa berkomentar banyak adanya dugaan pencemaran berasal dari PT Tambang Semen Sukabumi. Tapi, Ia mengaku, akan mengkomunikasikan terlebih dahulu masalah di Kampung Cijambe dengan kepala tambang sebagai penanggungjawab."Maaf saya belum bisa menanggapi karena bukan wewenang saya. Besok (hari ini) saya akan coba komunikasikan dengan kepala tehnik tambang," ucapnya.

Kualitas air di Kampung Cijambe Desa Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, mulai tercemar. Kondisi tersebut diduga dipicu pencemaran limbah yang berasal dari PT. Tambang Semen Sukabumi. Masyarakat di RT 01,02 RW 2 Kampung Cijambe mengeluhkan air yang selama ini dijadikan sumber utama warga mengeluarkan bau tak sedap. Sedikitnya 50 kepala keluarga dari 70 kepala keluarga di wilayah itu sudah tak memanfaatkan sumber mata air karena mengeluarkan bau tak sedap.

Saat ini, klimaksnya mulai terasa sekarang berbarengan dengan tingginya curah hujan."Air mulai tercium bau sejak adanya aktivitas penambangan di lereng perbukitan,” terang Ade Suhendar, 40, ketua RW setempat.

Ade menuturkan, jauh sebelum adanya aktivitas penambangan yang dikelola PT Tambang Semen Sukabumi itu, masyarakat di wilayah tersebut menjadikan aliran air di anak Sungai Cimandiri sebagai sumber utama memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk kebutuhan mandi maupun mencuci pakaian."Kalau dulu mah air di sini bagus. Tidak pernah tercium bau. Tapi sejak ada itu (penambangan), kualitas air berubah," ucapnya.

Bau tak sedap yang tercium itu, lanjut Ade, seperti mengandung zat kimia. Malahan, sekarang kondisi air mulai terlihat keruh dan berlumpur."Airnya mau dipakai gimana, keruh dan berbau gitu," tutur Ade.

Untuk memenuhi kebutuhan air yang bagus, mereka terpaksa mengambil dari sumber air lain yang lokasinya cukup jauh. Bahkan, mereka sampai menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi."Padahal ini kan musim hujan, tapi kok kami kesulitan air seperti musim kemarau. Kami minta pihak perusahaan bertanggungjawab," pinta Ade. Ron

 

BERITA TERKAIT

LKPJ Program APBD 2023 Kota Depok: - DPRD Nilai Positif Kinerja TAPD Bisa Raih WTP ke-14

NERACA Depok - DPRD Kota Depok bersama alat kelengkapan dewannya, dalam proses pembahasan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Tim Anggaran…

Sri Agustin, Nasabah Mekaar Yang Dipuji Jokowi Berbagi Tips Eksis Jalani Usaha Sambel

NERACA Jakarta – Masih ingat Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM…

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Pj Gubernur Banten Ajak Generasi Muda Giatkan Sektor Pertanian

NERACA Serang - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak kepada generasi muda untuk menggiatkan sektor pertanian, mengingat di era…