Koperasi dan UMKM di Sultra Terus Berkembang

Koperasi dan UMKM di Sultra Terus Berkembang

NERACA

Kendari - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulawesi Tenggara (Sultra) Laode Andi Pili menegaskan bahwa pesatnya perekonomian Sultra sangat ditopang oleh keberadaan dan eksistensi koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).“Kami menilai program Reformasi Total Koperasi yang digulirkan Kementrian Koperasi dan UKM sangat bagus dalam menciptakan koperasi yang berkualitas di Sultra. Yaitu, rehabilitasi koperasi, orientasi koperasi, dan pengembangan koperasi,” kata Andi Pili di Kota Kendari, Jumat (25/11).

Terkait program reformasi koperasi tersebut, lanjut Andi Pili, dari 3000-an koperasi yang terdaftar di Sultra, setelah dievaluasi menjadi 2600-an koperasi. Dari jumlah itu terdata sebanyak 1000-an koperasi yang tidak aktif.“Dari jumlah koperasi yang tidak aktif yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sultra itu sebanyak 371 koperasi akan dibubarkan. Sedangkan yang aktif dan melakukan rapat anggota tahunan (RAT) sekitar 1000-an koperasi. Sisanya, kita terus melakukan pendekatan agar mereka menjalankan koperasi sesuai dengan UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yang salah satunya dengan melaksanakan RAT,” papar Andi Pili.

Yang jelas, kata Andi Pili, pihaknya terus mendorong dan membangun agar masyarakat di Sultra berwirausaha dan berkoperasi.“Saya mencontohkan, Sultra sangat melimpah hasil laut seperti ikan, lobster, dan sebagainya. Agar para petani (UKM) tidak terjerat para ‘rentenir’ sebagai penampung ikan, alangkah lebih baik bila koperasi yang masuk. Saya selalu mendorong masyarakat pesisir untuk berkoperasi, agar tujuan kesejahteraan masyarakat bisa tercapai,” jelas dia.

Andi Pili juga menunjuk Kepulauan Wakatobi yang kondang ke seluruh dunia sudah memiliki banyak koperasi yang bagus dan berkualitas.“Bahkan, Kabupaten Wakatobi telah memiliki gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM bersama 48 daerah lainnya di Indonesia, meski belum diresmikan operasionalnya. Itu diharapkan bisa mengoptimalkan peran dan fungsi PLUT terkait fungsi layanan yang disediakan PLUT. Serta memperluas jangkauan akses pembiayaan dengan perbankan (Bank BRI) dengan tujuan meningkatkan dan memperluas pelayanan jasa perbankan melalui sinergitas pendampingan PLUT-KUMKM,” papar dia.

Sedangkan menyangkut pengembangan UMKM, Pemprov Sulawesi Tenggara terus mendorong pelaku UMKM menekuni beberapa usaha kreatif di daerah itu. Tercatat, Sultra memiliki 171 ribu UMKM, dari total jumlah penduduk sebesar tiga juta jiwa.“Idealnya, Sultra itu harus memiliki sekita 300 ribuan UMKM. Untuk itu, dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan dan memberikan motivasi kepada pelaku UMKM agar bisa fokus menggeluti usaha kreatif,” kata Andi Pili.

Menurut dia, upaya sosialisasi yang dilakukan selama ini mulai menunjukan hasil dan sudah banyak pelaku UMKM di wilayah kerjanya menekuni usaha ekonomi kreatif. “Banyak ekonomi kreatif di beberapa kabupaten kota di Sultra dan sebagian besar dilakukan oleh kalangan UMKM,” kata Andi Pili.

Jenis usaha ekonomi kreatif di daerah itu di antaranya anyaman dari bambu dan rotan, anyaman sorume, kerajinan tenun lokal, pembuatan emping singkong, abon ikan, pengasapan ikan, dan ikan asin.

Pemerintah melalui dinas terkait, kata Andi Pili, akan terus melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM itu, dengan harapan mereka bisa menjadi pendukung perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.“Kami juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR),” katanya.

Andi Pili menyebutkan, untuk mengembangkan UMKM di Sultra, pihaknya tidak pernah memisahkannya dengan pengembangan koperasi. Karena, koperasi yang berkualitas, selain memiliki jumlah anggota yang banyak, juga para UMKM didorong untuk berkoperasi.“Koperasi dan UMKM merupakan dua sektor yang tidak boleh dipisahkan. Karena koperasi itu bukan hanya serikat orang, melainkan juga serikat usaha,” tandas Andi Pili lagi.

Bahkan, untuk pengembangan UMKM di Sultra, pihaknya sudah memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang merupakan program dari Kemenkop dan UKM. Saat ini, kata Andi Pili, PLUT yang berlokasi di Kota Kendari itu sudah memiliki Kampung UKM Digital hasil kerjasama dengan PT Telkom. Bahkan, di PLUT itu pula Bank BRI tengah membangun ‘Rumah Kreatif’ bagi UMKM.“Dengan begitu, pengembangan UMKM di Sultra akan lebih terarah dan terukur ke depannya. Lewat PLUT dan Kampung UKM Digital itu nantinya produk-produk unggulan dari Sultra akan dionline-kan agar jaringan pemasarannya semakin luas. Seperti ikan Baronang, jambu Mede, Lobster, Coklat, dan sebagainya,” imbuh Andi Pili.

KUR Belum Optimal

Meski begitu, Andi Pili mengakui, meski terbilang besar namun penyaluran KUR belum optimal di Sultra. Penyebabnya, keberadaan bank di Sultra hanya ada di kota-kota, belum menembus hingga ke daerah-daerah lain.“Posisi Sulawesi berbeda dengan di Pulau Jawa yang banyak bank sudah ada hingga ke pelosok. Sedangkan di Sultra hanya ada di kota-kota. Dengan keterbatasan itu, saya menilai, KUR dengan bunga 9% itu belum optimal. Padahal, para UMKM di daerah-daerah di Sultra sangat membutuhkan KUR,” kata dia. 

Andi Pili juga mengakui bahwa saat ini untuk tahun 2016, plafon KUR Bank BRI di Sultra sudah habis. Sementara Bank Mandiri dan Bank BNI belum masuk hingga ke pelosok.“Padahal, para petani UKM itu banyaknya berada di pelosok-pelosok. Gunanya, ya itu tadi, agar para petani atau nelayan tidak terjerat oleh para rentenir,” tukas dia.

Di samping itu, Andi Pili juga berharap para UKM di Sultra diberi kemudahan dalam mengurus kredit perbankan, terutama KUR. Dimana para UKM itu tidak bisa membuat proposal bisnis sesuai persyaratan kredit bank.“Hal yang sama dialami oleh koperasi. Banyak koperasi bagus di Sultra, namun usianya belum genap dua tahun. Dengan kondisi seperti itu, maka koperasi tersebut belum memenuhi syarat untuk memperoleh dana bergulir dari LPDB KUMKM. Saya minta agar persyaratan usia koperasi harus sudah dua tahun atau lebih itu bisa ditinjau kembali,” pungkas Andi Pili. Mohar/Rin

 

BERITA TERKAIT

Hidupkan Suasana Ramadhan Dengan Memasang Haji Geyot

NERACA Bandung - Bulan suci Ramadan 1445 H, bank bjb kembali menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, melestarikan…

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…