KABUPATEN SUKABUMI - Sumber Air di Kampung Cijambe Mulai Tercemar Limbah

KABUPATEN SUKABUMI

Sumber Air di Kampung Cijambe Mulai Tercemar Limbah

NERACA

Sukabumi - Kualitas air di Kampung Cijambe Desa Tanjungsari Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi, mulai tercemar. Kondisi tersebut diduga dipicu pencemaran limbah yang berasal dari PT. Tambang Semen Sukabumi. Masyarakat di RT 01,02 RW 2 Kampung Cijambe mengeluhkan air yang selama ini dijadikan sumber utama warga mengeluarkan bau tak sedap. Sedikitnya 50 kepala keluarga dari 70 kepala keluarga di wilayah itu sudah tak memanfaatkan sumber mata air karena mengeluarkan bau tak sedap.

Saat ini, klimaksnya mulai terasa sekarang berbarengan dengan tingginya curah hujan."Air mulai tercium bau sejak adanya aktivitas penambangan di lereng perbukitan,” terang Ade Suhendar, 40, ketua RW setempat, kemarin.

Ade menuturkan, jauh sebelum adanya aktivitas penambangan yang dikelola PT Tambang Semen Sukabumi itu, masyarakat di wilayah tersebut menjadikan aliran air di anak Sungai Cimandiri sebagai sumber utama memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya untuk kebutuhan mandi maupun mencuci pakaian."Kalau dulu mah air di sini bagus. Tidak pernah tercium bau. Tapi sejak ada itu (penambangan), kualitas air berubah," ucapnya.

Bau tak sedap yang tercium itu, lanjut Ade, seperti mengandung zat kimia. Malahan, sekarang kondisi air mulai terlihat keruh dan berlumpur."Airnya mau dipakai gimana, keruh dan berbau gitu," tutur Ade.

Untuk memenuhi kebutuhan air yang bagus, mereka terpaksa mengambil dari sumber air lain yang lokasinya cukup jauh. Bahkan, mereka sampai menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci dan mandi. "Padahal ini kan musim hujan, tapi kok kami kesulitan air seperti musim kemarau. Kami minta pihak perusahaan bertanggungjawab," pinta Ade.

Tak hanya itu, area persawahan yang saat ini masih kecil, juga terancam mati. Karena, pertumbuhan padi terlihat mengering dan tanah di area persawahan mengandung lumpur. "Di kampung ini ada sekitar lima hektare sawah. Kamikhawatir juga, sumber pertanian kami terancam akibat pencemaran," tuturnya.

Ade khawatir jika tidak ada penanganan lebih lanjut soal dugaan pencemaran limbah itu, sektor pertanian di wilayahnya yang menjadi mata pencaharian utama warga setempat, bakal mati suri. Di wilayah itu setidaknya terdapat sekitar lima hektare lahan sawah."Sumber utama mata pencaharian kami di sini ya menggarap sawah. Kalau nanti sawah kami tidak bisa digarap, mau usaha apa?," ucapnya mengeluh.

PT Tambang Semen Sukabumi merupakan rekanan PT Siam Cement Group. Perusahaan itu memasok kebutuhan bahan pembuatan semen ke perusahaan modal asing asal Thailand.

Manager Corporate Social Responsibility PT Siam Cement Group (Semen Jawa), Bambang Wiyono, mengaku belum bisa berkomentar banyak adanya dugaan pencemaran berasal dari PT Tambang Semen Sukabumi. Tapi, Ia mengaku, akan mengkomunikasikan terlebih dahulu masalah di Kampung Cijambe dengan kepala tambang sebagai penanggungjawab."Maaf saya belum bisa menanggapi karena bukan wewenang saya. Besok (hari ini) saya akan coba komunikasikan dengan kepala tehnik tambang," ucapnya singkat. Arya

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…