Kreatifitas Tas Etnik Menembus Pasar Global

Neraca. Sejumlah tas etnik (daerah) perempuan, dengan aneka model dan ukuran, bukan mustahil dapat mendulang keuntungan yang berlipat. Bagi bebarapa desaigner tas Indonesia, memilih motif dan bentuk model tas dari beragam etnik menjadi sumber inspirasi yang luar biasa. Seperti penilaian Ferry Yuliana, seorang desaigner tas asal Yogyakarta, yang mengaku terinspirasi dengan kreasi yang dinamis, dan mampu bersaing.

Kompetiter tak bisa dipandang sebelah mata, kata Ferry, walaupun disadarinya tas gendis senantiasa menjaga kualitas tas dan tampilan secara keseluruhan. Maka Ia memaklumi, dalam urusan contek-mencontek model, Indonesia memang kandangnya. Karena itu, ia kemudian tak peduli sikap orang lain yang melakukannya, meskipun tetap ada langkah-langkah yang disiasatinya, seperti mendaftarkan hak paten. “Itu pun hanya sebagian, tidak semua jenis produk. Selanjutnya saya harus banyak bermain di kreasi. Kalau dicontek, ya kreasi (yang baru) lagi,” unglkap alumnus Kedokteran Gigi Universitas Gajah Mada ini.

Soal ide kreasi tas etnik Jogja, banyak hal yang bisa mengilhaminya. Ferry yang sejak lama hobi membuat kerajinan tas etnik ini, bisa cari ide lewat majalah, internet, produk-produk baru dari luar negeri, dan inspirasi lannya yang seirama dengan tren mode yang sedang disukai masyarakat. Dari tas-tas modern itu kemudian dikembangkan dengan memperkaya unsur naturalnya. Yang menjadi tantangan juga adalah tersedianya bahan-bahan produksi tas tersebut, seperti rotan, mendong, bambu, dan lainnya. Bahan itu sebetulnya bukannya sulit.

Dan yang paling memprihatinkan adalah, sikap para pesaing dalam mematok harga. Mereka bisa jual lebih rendah untuk produk sejenis. Namun, dengan bertahan pada kualitas dan kecepatan kreasi, karena itu ia merasa optimis, bila produk tas etnik murahnya, mampu membetot perhatian pembeli, termasuk pembeli mancanegara terus bertambah.

Menurut Ferry, bermacam bahan tas yang diproduksi didatangkan dari pelbagai daerah atau di sentra-sentra material itu dihasilkan. Rotan, misalnya, ia banyak mendatangkan dari Jepara, Cirebon. Kadang rotan itu sudah dianyam untuk tas sesuai desain yang dipesannya, sehingga ketika di tangan Ferry, bentuknya boleh dikata seperti tas setengah jadi.

Selanjutnya di ruang produksi, tinggal memasuki proses finishing. Misalnya, perlu dipadu dengan kulit untuk tali, penutup, dan dompet bagian luarnya. Atau aplikasi hiasan sulam untuk tas yang dibuat dari anyaman mambu maupun mendong. Keragaman hayati, atau kekayaan jenis tanaman di Indonesia, termasuk pula jenis satwanya, bisa mewujud dalam berbagai jenis kerajinan yang menarik setelah diolah melalui proses yang kadang cukup lama. Kerajian yang banyak digarap dengan ketrampilan tangan akhirnya menjadi barang yang tidak hanya bernilai seni, tapi juga sebagai produk yang ramah lingkungan.

Paduan warna tas etnik yang serasi, kontras, maupun monokromatik. Hiasan-hiasan yang menyiratkan elemen-elemen modern kekinian, kadang disandingkan dengan warna alami bahan yang ditampilkan apa adanya, atau sekadar dipoles tipis dengan warna natural.

Penggarapan tas etnik pun mengedepankan kualitas, seperti penjahitan, dan kerapiannya. Tak hanya tampak dari luar, tapi bagian dalam tas juga dibuat sama bagus dan rapi. Ciri khas tas etnik murah menjadi hal penting.

Soal omset produk tas etnik asal Jogja, diperkirakan per bulan meraup antara Rp 50 juta-Rp 100 juta. Jumlah tas yang diproduksi pun ribuan banyaknya, mulai dari berbahan jenis kulit, rotan, mendong, bambu, palm, agel, dan paduan di antara jenis-jenis bahan tersebut. Order pesanan tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri, seperti Jepang, Spanyol, dan beberapa negara Eropa lainnya, serta Amerika Serikat.

Tiap negara punya selera beda. Jepang sering memesan tas etnik Murah ini yang berbahan dominan dari rotan, sedangkan Amerika suka memesan yang terdiri bermacam jenis bahan Ia pernah terima order dari luar negeri dalam jumlah yang cukup besar, 10 ribu Tas. Pembeli rutin atau pelanggan khusus memang belum ada, namun para pembeli dari luar negeri itu bisa diharapkan kehadirannya.

BERITA TERKAIT

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024

  InfoEkonomi.id Sukses Gelar Anugerah Penghargaan 5th Top Digital Corporate Brand Award 2024 NERACA Jakarta - InfoEkonomi.ID, portal berita seputar…

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…