Bunga Kredit Idealnya 10%

NERACA

Jakarta—Bank Indonesia meminta kalangan perbankan menerapkan suku bunga kredit yang wajar. Oleh karena itu bunga bank idealnya berada pada kisaran 10%. Karena turunnya BI Rate ke posisi 6% maka sudah selayaknya suku bunga kredit bank turun. "Saat ini BI Rate diturunkan hingga 6% apabila melihat stabilitas ekonomi dan inflasi terus menurun maka suku bunga kredit perbankan diharapkan terus menurun pada kisaran 10%," kata Demikian disampaikan oleh Deputi Gubernur BI Muliaman Hadad di Jakarta, Selasa (6/12)

 

Dengan suku bunga dikisaran tersebut, Muliaman mengatakan sudah pasti akan memberikan dukungan besar bagi perbankan. Kinerja sektor keuangan, khususnya perbankan juga terjaga dengan baik dengan penyaluran kredit yang terus meningkat dan dengan kualitas yang tetap terjaga. "Saat ini suku bunga kredit rata-rata di atas 12%. Walau ada beberapa bank yang sudah 10%. Tingginya bunga kredit ternyata diikuti oleh rendahnya bunga deposito," jelas Muliaman.

 

Menurut Muliaman suku bunga deposito sedikit di atas 6%. Sehingga, terdapat spread (selisih suku bunga deposito dan kredit) sekitar 6% yang ternyata cukup tinggi di Asia. "Ke depan upaya menipiskan spread antara suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman yang masih lebar menjadi prioritas utama," tuturnya.

 

Melalui kebijakan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang akan meningkatkan efisiensi perbankan, harapannya suku bunga pinjaman dapat dibawa ke tingkat yang lebih rendah.

 

Terkait masalah kegagalan bank, Muliaman menambahkan hal itu selalu terkait dengan tindakan fraud (pembobolan) dari pemilik maupun manajemen bank. "Sepanjang sejarah,  belum pernah ada bank yang gagal karena persaingan usaha. Kegagalan bank selalu terkait dengan tindakan fraud baik dari pemilik atau paling tidak melibatkan unsur manajemen bank," pungkasnya. **bari

 

 

BERITA TERKAIT

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini

Pemeran Bangkok RHVAC dan Bangkok E&E 2024 akan Tampilkan Inovasi dan Teknologi Terkini NERACA Jakarta - Bangkok RHVAC 2024 dan…

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…