Wujudkan Mimpi Silicon Valley Ala Indonesia

NERACA

Jakarta - Menjadi negara dengan pengguna ponsel pintar atau smatphone terbesar di Asia, menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat potensial untuk industri digital. Data dari GSMA Research dan eMarketeer memprediksi bahwa pertumbuhan penetrasi ponsel pintar di Indonesia, merupakan yang tertinggi di antara semua negara-negara Asia. Saat ini, pengguna perangkat mobile di Indonesia berada di angka 52,2 juta orang. Pada 2020 nanti, diperkirakan jumlahnya akan bertambah sampai lebih dari 100 juta orang.

Besarnya pengguna smartphone di Indonesia memacu pertumbuhan pengguna internet di Indonesia juga tumbuh signifikan. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa lebih dari setengah penduduk Indonesia kini telah terhubung ke internet. Survei yang dilakukan sepanjang 2016 itu menemukan bahwa 132,7 juta orang Indonesia telah terhubung ke internet. Adapun total penduduk Indonesia sendiri sebanyak 256,2 juta orang.

Hal ini mengindikasikan kenaikan 51,8% dibandingkan jumlah pengguna internet pada 2014 lalu. Survei yang dilakukan APJII pada 2014 hanya ada 88 juta pengguna internet. Kata Ketua APJII, Jamalul Izza, penyebab pertumbuhan pengguna internet adalah perkembangan infrastruktur dan mudahnya mendapatkan smartphone atau perangkat genggam,”Kalau dulu kan cuma beberapa vendor dan perangkat genggam, sekarang jumlahnya banyak dan murah,”ujarnya.

Data survei juga mengungkap bahwa rata-rata pengakses internet di Indonesia menggunakan perangkat genggam, meskipun penetrasi internet tersebut mayoritas masih berada di Pulau Jawa. Namun yang pasti, besarnya pengguna internet melalui smartphone membuat perubahan sosial di masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih cepat dan pelayanan yang bisa di unduh dengan mudah dan efisiensi. Artinya segala sesuatu aktifitas bisa dilakukan cukup di genggaman tangan dengan berbagai kemajuan aplikasi yang ada.

Besarnya kebutuhan masyarakat akan aplikasi layanan yang lebih canggih, memacu pertumbuhan pengembang lokal atau starup di Indonesia menjamur dengan menawarkan layanan yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Melihat besarnya potensi kreatifitas anak negeri dalam kemajuan industri digital saat ini, pemerintah mendorong tumbuhnya 200 startup setiap tahun. “Indonesia merupakan salah satu negara yang fokus pada perkembangan ekonomi digital dengan mendorong hadirnya startup dengan safe capital dan fund hingga tahun 2019,”kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara.

Mewujudkan pelaku starup yang handal, para entrepreneur digital perlu dukungan dari lingkungan, kultur ekosistem dan kondisi masyarakat bagi terciptanya perusahaan-perusahaan internet besar, seperti Silicon Valley di Amerika Serikat. Silicon Valley kini dikenal banyak orang sebagai pusat pertumbuhan startup teknologi di dunia, seperti Facebook, Yahoo, Google, LinkedIn, dan Microsoft. Melihat begitu menjanjikannya bisnis digital saat ini, kini banyak pengembang properti ramai-ramai membangun Silicon Valley versi Indonesia. Hal ini sangat beralasan karena hampir semua negara mempunyai Silicon Valley-nya versinya masing-masing. Sebut saja, Bangalore yang diklaim sebagai Silicon Valley-nya India. Sementara Israel punya Silicon Wadi yang letaknya di sekitar Tel Aviv. Tiongkok juga punya pusat Technopark yang terletak di kota Shenzhen. Kemudian Malaysia punya Cyberjaya, Singapura punya Biopolis dan sementara Indonesia negeri sebesar ini tidak punya.

Menjadi Terdepan

Berangkat dari situlah, Sinarmas Land sebagai pengembang properti membangun kawasan Digital Hub seluas 26 hektar di BSD atau kota cerdas terkoneksi secara digital dengan nilai investasi sebesar Rp 3 triliun dan rencananya, pembangunan Digital Hub akan dimulai pada tahun 2017. Nantinya, dengan hadirnya Digital Hub diyakini akan mengubah wajah BSD City secara keseluruhan, baik secara hunian maupun wilayahnya.

Digital Hub yang diklaim sebagai 'Silicon Valley'-nya Indonesia ini bakal ditujukan untuk perusahaan teknologi digital, mulai dari perusahaan rintisan, technology leaders, hingga institusi pendidikan yang bergerak di bidang teknologi informasi. Selain itu juga ditargetkan mampu mengubah wajah BSD City dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang.”Ini akan meningkatkan nilai dari BSD City mencakup lahan dan quality of life penghuninya. Yang jelas Digita Hub akan mendorong peningkatan di BSD City," kata Managing Director Sinarmas Land, Donny Rahayu.

Tak hanya itu, keberadaan Digital Hub juga akan memengaruhi perilaku pembelian di BSD City. Menurut CEO Group Sinarmas Land Michael Widjaja, generasi Y atau gen Y akan mendominasi pembelian di BSD City. Pasalnya, kehidupan gen Y telah terpengaruhi teknologi dan Digital Hub membuat mereka tertarik untuk bisa berada atau bekerja di sekitar kawasan BSD City. Oleh sebab itu BSD City mesti mengikuti perubaha-perubahan agar bisa memenuhi demand konsumen di masa depan dan selanjutnya mewujudkan BSD City sebagai kota digita terpadu.

Untuk itu, Sinarmas Land melakukan implementasi pelayanan berbasis Information Communications Technology (ICT) dengan memasang serat optik untuk meningkatkan koneksi data guna mendukung akitivitas masyarakat sehari-hari. Selain melalui Digital Hub, keseriusan Sinar Mas Land dalam menjadikan BSD City sebagi Kota Cerdas terintegrasi digital adalah melalui penyediaan aplikasi mobile yang terintegrasi dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat BSD City.

Aplikasi tersebut antara lain berupa e-wallet, community platform, dan business performance management solutions. Tujuannya adalah agar memudahkan penghuni untuk mendapatkan informasi dan melakukan transaksi mulai dari pembayaran sewa bagi para tenant sampai dengan melakukan pemesanan restoran di area BSD City. Disamping itu, beberapa aplikasi yang bersifat community services seperti surveillance camera untuk security atau traffic juga dikembangkan dalam menunjang keamanan dan kenyamanan masyarakat BSD City.

Ya, keseriusan Sinarmas Land mengembangkan kawasan BSD City sebagai Kota Cerdas digital terpadu juga terlihat dari kesediaan sebagai tuan rumah berbagai acara berkaitan dengan teknologi informasi (TI) seperti Indonesia E-commerce Summit and Expo (IESE) dan Indonesia Fintech Festival and Conference yang keduanya dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Acara TI lainnya yang digelar di BSD City adalah Hackathon."Kepercayaan untuk menggelar Hackathon merupakan suatu hal yang menggembirakan karena BSD City semakin dipercaya sebagai kota yang memaksimalkan pemberdayaan informasi melalui pengembangan teknologi," kata Chief Technology Officer Sinar Mas, Irvan Yasni.

Hackathon (gabungan dari kata Hack dan Marathon) merupakan pekan retas yang mengumpulkan para pengembang teknologi dari berbagai kalangan seperti perusahaan start-up, pengembang, pelajar, dan pecinta teknologi baik lokal maupun regional. Kata Irvam, Sinarmas Land dalam pengembangan Digital Hub juga akan menggandeng kerjasama pihak ketiga dalam membangun infrastruktur ICT. Di antaranya SML menggandeng Huawei untuk pembangunan jaringan serat optik, bekerja sama dengan NTT untuk pembangunan komputasi awan, dan merangkul Kresna Investment untuk pengembangan One Smile. Meski demikian, tak ketinggalan SML bersinergi dengan berbagai anak usaha Sinarmas lainnya dalam pembangunan infrastruktur digital yang diperlukan. “Data centre itu kami menaruhnya di Teknovatus, sister company kami di data centre. Pengoperasian fiber optic to home tadi juga pakai sister company kami, MyRepublic. Lalu untuk payment ewallet yang ada di dalam One Smile, kami menggunakan Dimo Pay dan Uangku, startup yang didanai Sinarmas,” ungkap Irvan.

Irvan mengaku, dengan model kerja sama dengan pihak ketiga dan unit bisnis Sinarmas lainnya, maka biaya investasi infrastruktur digital bisa ditekan. Adapun timbal baliknya kepada para penyedia layanan berupa fee yang dibayarkan oleh pengguna, yaitu penduduk BSD City. “Jadi fee-based income, dari situ profitnya,” kata Irvan.

Selain itu, melalui konsep akbar digital city ini bisa menjadi diferensiator yang kuat antara BSD City dan kompetitor di sekitarnya.  (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…