KOTA SUKABUMI - Realisasi Investasi Triwulan III Menurun dari 2015

KOTA SUKABUMI

Realisasi Investasi Triwulan III Menurun dari 2015

NERACA

Sukabumi - Laju perkembangan investasi di Kota Sukabumi sampai dengan triwulan III di tahun 2016 lebih rendah bila dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun sebelumnya. Di tahun 2016 nilai investasi mencapai Rp43,994 miliar lebih, dengan izin yang dikeluarkan sebanyak 158 perusahaan dan penyerapan tengaa kerja mencapai 863 orang.

Sementara di tahun 2015 nilai investasinya mencapai 61,938 miliar lebih dengan izin 134 yang keluar dan penyerapan tenga kerja mencapai 988 orang."Memang laju investasi di Kota Sukabumi sampai dengan triwulan ke III di tahun ini terlihat menurun, hanya dari segi jumlah perusahaan saja yang meningkat di tahun 2016 ini," ujar Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kota Sukabumi Beni Haerani yang didampingi oleh Kasubid Promosi dan Kerjasama Emi Supartini kepada Neraca di ruang kerjanya, Senin (7/11).

Meski menurun, kata Beni, namun berdasarkan laporan sampai dengan bulan September 2016, semuanya sudah melampaui terget yang sudah ditentukan. Yakni, dari target tahun ini sebesar Rp134,733 miliar, dan sat ini sudah mencapai Rp238,572 miliar lebih. Artinya, saat ini ada sisa tinggal dua bulan lagi dan itu diyakini akan bertambah."Untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) kita sudah melebihi target. Tapi Untuk Penanaman Modal Asing (PMA) ditahun 2016 tidak ada, artinya kosong," ujar Beni.

Sementara,berdasarkan data akumulasi investasi PMDN periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 sampai dengan triwulan ke tiga, mencapai Rp2,131 tiliun lebih dengan peneyarapan tenga kerja mencapai 19.472 orang. Sedangkan PMA mencapai Rp210,638 miliar lebih dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 13.521 orang."Alhamdulillah, perkembangan investasi baik PMA ataupun PMDN di Kota Sukabumi selalu meningkat setiap tahunya," Aku beni.

Lebih lanjut Beni juga mengungkapkan, investasi di Kota Sukabumi didominasi oleh perdagangan dan jasa, diantaranya jasa perhotelan dan toko. Bila dibandingkan dengan kabupaten dan kota lain yang ada di wilayah provinsi Jawa Barat (Jabar), dengan luas wilayah kurang lebih sekitar 4800,231 Ha, menjadikan Kota Sukabumi hanya bisa ditempati oleh indutri non polutan dan sektor industri pengolahan berskala kecil dan menengah.”Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Sukabumi di dominasi oleh industri yang bergerak di sektor pengolahan makanan dan minuman, kayu olahan serta kerajinan tangan,” ujarnya

Para investor tambah Beni, saat ini lebih tertarik menanamkan modalnya dalam segi properti (perumahan), mungkin jasa properti dianggap lebih menjanjikan oleh meraka."Saat ini investor lebih memilih menanamkan modalnya dalam segi properti," beber Beni.

Disinggung mengenai adanya perubahan nama status lembaganya setelah ada SOTK baru, Beni menjelaskan, nantinya, segala bentuk perijinan akan disatu pintukan, dimana ditunjuk di kantor ini, namun seiring perubahan SOTK tersebut, pemerintah daerah juga tentunya harus memikirkan dalam penyiapan sumber daya manusianya juga, serta sarana prasaran dalam mendukung pelayanan satu pintu tersebut.

Namun, sejauh ini kata Beni, semua proses perizinan yang sudah dikeluarkan tidak ada permasalahan. Artinya, semua sesuai dengan koridor yang ada."Saya juga berharap nantinya, setelah SOTK baru, bukan hanya sarana pendukung saja yang sudah siap, namun semuanya bisa berjalan dengan baik tanpa ada masalah," pungkas Beni. Arya

 

BERITA TERKAIT

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

PDIP Dinilai Belum 100% Dukung Gugatan Sengketa Pilpres

  NERACA Jakarta-Proses sidang gugatan sengketa pemilu presiden (pilpres) 2024 yang diajukan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK),…

Komisi VI: Persiapan Pertamina Hadapi Lebaran 2024 Lebih Baik

  NERACA Jakarta-Komisi VI DPR RI kompak mengapresiasi kerja keras Pertamina dalam menyiapkan pasokan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM)…

Tingkatkan Kualitas Produk, SesKemenKopUKM Dorong Koperasi Masuk PMO Kopi Nusantara

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendorong koperasi-koperasi produsen kopi masuk ke dalam program…