Bappenas Tinjau RPJMN 2015-2019 - Dinilai Tak Realistis

 

 

NERACA

 

Jakarta - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akan meninjau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 yang dinilai sudah tidak realistis. Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, Peraturan Presiden RI Nomor 2 tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 yang mengatur ketentuan mengenai jangka waktu evaluasi RPJMN 2015-2019, pada pasal 4 ayat (3) aturan tersebut disebutkan evaluasi dilaksanakan pada paruh waktu dan tahun terakhir pelaksanaan RPJMN.

"Kami akan 'review' (tinjau), kami lihat RPJMN. Review awal tahun depan," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (2/11). Menurut Bambang, evaluasi terhadap perencanaan yang dibuat pemerintah sendiri memang sebuah keniscayaan, untuk menilai apakah capaian pemerintah sudah sesuai dengan target yang dicanangkan. Dalam RPJMN 2015-2019, salah satu target pembangunan yang ditetapkan yakni pembangunan makro ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi ditargetkan tumbuh 6-8 persen.

Namun, dalam dua tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi bahkan susah payah menyentuh level 5 persen seiring dengan masih melambatnya perekonomian global. Sejumlah pihak menilai target pertumbuhan ekonomi tersebut sudah tidak realistis dan perlu dievaluasi kembali oleh pemerintah. "Itu yang kita ingin buat (revisi), agar RPJMN ini jadi lebih realistis dan lebih bisa dicapai oleh pemerintahan saat ini," ujar Bambang.

Sebelumnya Bambang mengatakan untuk mengefektifkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maka perlu memiliki konsep belanja prioritas yang baik. Sebab dengan konsep yang baik, pertumbuhan belanja tiap tahun berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan. Penguatan peran Bappenas akan optimal bila didukung konsep belanja prioritas yang tepat.

“Kita bukan sekadar bicara penguatan peran Bappenas, tapi yang lebih penting adalah koordinasi yang baik dalam penentuan belanja prioritas. Kalau kita punya konsep belanja prioritas yang baik, APBN kita akan jadi lebih efektif,” kata Bambang.

BERITA TERKAIT

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…