Laba Bersih Mandom Terkoreksi 68,3%

NERACA

Jakrta - PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) hingga kuartal ketiga tahun ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 68,3% dari Rp455,1 miliar menjadi Rp144,3 miliar. Padahal, penjualan Mandom Indonesia per September 2016 ini tumbuh sebesar 15,1% menjadi Rp1,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,7 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, pertumbuhan penjualan tersebut didorong oleh penjualan domestik yang tumbuh 22% menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,2 triliun, sementara penjualan ekspor masih mencatatkan penurunan sebesar 1,2% menjadi Rp488,1 miliar dari Rp494,1 miliar akibat belum stabilnya kondisi ekonomi dan politik di beberapa negara tujuan ekspor.

Dilihat dari penjualan per kategorinya, tercatat kategori hair care menunjukan hasil yang cukup memuaskan yaitu tumbuh sebesar 77,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh pertumbuhan produk hairstyling yang didukung dengan beberapa produk terbaru salah satunya GATSBY Styling Pomade. Sementara di kategori lainnya, yaitu fragrance dan skin care & makeup masing-masing mencatatkan pertumbuhan 11,6% dan 6,6%.

Presiden Direktur Mandom Indonesia Muhammad Makmu Arsyad mengatakan penurunan laba bersih tersebut karena pada tahun lalu Mandom lndonesia mendapatkan laba dari hasil penjualan tanah dan bangunan kantor dan pabrik di Sunter, Jakarta Utara.”Tahun ini Mandom lndonesia menargetkan pertumbuhan penjualan double digit. Untuk mencapai target tersebut Mandom lndonesia akan terus memperkuat penjualan produk fast moving dan memperluas jangkauan distribusi produk terutama di kawasan lndonesia Timur,"ujarnya.

Tahun ini perseroan mematok target besar penjualan mencapai Rp 3 triliun. Namun rencana tersebut harus mundur ke tahun 2017. Maka untuk memenuhi target tersebut, Mandom Indonesia membidik pasar penjualan di Asia Tenggara, seperti Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Sebelumnya, manajemen Mandom Indonesia bilang mayoritas tujuan ekspor mereka ke negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika. Namun tak ketahuan historikal penjualan dari negara di kawasan itu.

Asal tahu saja, upaya Mandom Indonesia mengejar target penjualan bersih Rp 3 triliun tadi bukan tanpa hambatan. Kebakaran pabrik di Cibitung, Jawa Barat yang terjadi pada 10 Juli 2015 yang lalu, masih menyisakan masalah bagi produsen kosmetik Pixy tersebut. Akibat kebakaran medio 2015 kemarin, manajemen Mandom Indonesia terpaksa menghentikan produksi aerosol. Aerosol adalah bahan baku yang diperlukan dalam pembuatan hairspray ataw produk perawatan rambut. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…