Memutus Mata Rantai Hambatan di Bisnis Tol

NERACA

Jakarta - Pembangunan infrastruktur jalan tol sebagai bagian dari upaya meningkatkan roda perekonomian dalam negeri, khususnya masyarakat setempat menjadi perhatian utama pemerintah. Pasalnya, dengan membangun infrastruktur jalan tol akan meningkat daya saing usaha lebih baik lagi karena ada konektifitas dengan biaya yang lebih efisien dan tentunya memangkas kesenjangan atar penduduk. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur jalan tol tidak hanya menjadi urat nadi perekonomian suatu negara tetapi sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

Gubernur Lampung, M. Ridho Ficardo menaruh harapan besar, pembangunan ruas tol trans Sumatera bisa berjalan sukses karena akan membuka peluang investai. “Terbukanya konektivitas melalui pembangunan jalan tol trans Sumatra di Provinsi Lampung membuka investasi di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan ekonomi baru baik di sektor industri maupun pariwisata,, disamping dapat memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat" ujarnya.
Menyadari betapa strategisnya pembangunan infrastruktur, dapat dilihat dari hasil studi Progressive Policy Institute yang menunjukkan setiap 1 dollar AS yang dibelanjakan untuk infrastruktur transportasi, berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5 – 2 dollar AS. Dalam kacamata ekonomi, pembangunan infrastruktur adalah proyek strategis. Hasilnya, tidak segera terasa dalam 1-2 tahun, namun memberi landasan yang kokoh bagi perputaran lalu-lintas barang dan jasa. Dalam dunia investasi penyediaan sarana dan prasarana ini menjadi salah satu penilaian indikator kemudahan berusaha di suatu negara termasuk Indonesia.

Suka tidak suka, tertinggalnya daya saing ekonomi Indonesia tidak bisa lepas karena masih terbatasnya pembangunan infrastruktur jalan tol. Akibatnya, perputaran barang dan jasa jauh lebih mahal karena inefisiensi. Tengok saja, menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), panjang jalan tol di Indonesia hanya 750 km, sedangkan Malaysia memiliki jalan tol sepanjang 3.000 km. Cina lebih hebat, sudah memiliki jalan tol sepanjang 70.000 km.

Lagi-lagi, persoalan pembebasan lahan menjadi hambatan masih tertinggalnya pembangunan jalan tol di Indonesia, disamping masih rendahnya rasio belanja infrastruktur. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui, persoalan utama dalam proses pembangunan jalan tol trans Jawa adalah masalah pembebasan lahan milik masyarakat.”Seharusnya sudah bisa berjalan pelaksanaan pembangunan jalan tol, tetapi berhenti karena proses pembebasan lahan,”ujarnya.

Presiden menambahkan, mangkraknya pembangunan ruas tol akibat persoalan pembebasan lahan mengakibatkan biaya juga tinggi karena harga tanah akan naik berlipat kali. Selain hambatan kenaikan harga pembebasan lahan, terlambatnya pembangunan jalan tol juga berdampak pada biaya konstruksi yang lebih mahal lagi. Tak ayal, molornya pembangunan jalan tol akibat soal pembebasan lahan memaksa Presiden ikut turun tangan.

 

Rombak Aturan

Presiden Jokowi berjanji akan merombak aturan soal pembebasan lahan untuk kepentingan umum khususnya pembangunan jalan tol dan tak mau terulang lagi ada kasus pembebasan lahan tol sampai berlarut-larut hingga 6 tahun, seperti yang dialami proyek Tol Cikopo-Palimanan 116 Km di Jawa Barat.”Banyak yang tidak benar mengenai pembangunan jalan tol kita yang harus kita perbaiki. Yang harus diperbaiki adalah regulasinya," tegas Jokowi.

Dia mencontohkan pembangunan tol Cikopo-Palimanan sepanjang 116 Km pembebasan lahannya memakan waktu 6 tahun. Menurut Jokowi, proses pembebasan lahan proyek tol sampai 6 tahun bukan jangka waktu yang pendek. Menurut Jokowi, harusnya proses konstruksinya lebih lama daripada pembebasan lahannya."Saya mengajak menteri ATR (agraria dan tata ruang) dalam regulasi pembebasan lahan. Kalau perlu dirombak total. Rombak total supaya pembebasan lahan lebih cepat. Ini kita kalah dengan negara lain,"kata  Jokowi.

Asal tahu saja, pemerintah tengah menggarap proyek mercusuar berupan pembangunan ruas tol tras Jawa dan trans Sumatera untuk mengingkatkan konektifitas. Pembangunan jalan Tol Trans Sumatera terus dikebut. Pembebasan lahan pun menjadi fokus utama dalam mengejar pembangunan proyek ini bisa dilalui kendaraan seluruhnya di 2019. 

Kata Kepala BPJT, Herry Trisaputra, saat ini pembebasan lahan di proyek tol trans Sumatera sudah mencapai 80%. Sedangkan 20% sisanya di ruas Medan-Binjai dan Bakauheni-Terbanggi Besar masih terus dikejar pembebasan lahannya. Untuk ruas jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar, pembebasan lahan diupayakan selesai di tahun ini. Sehingga di tahun 2017 sudah bisa digunakan.
Begitu juga dengan ruas Medan-Binjai, pembebasan lahan di kedua ruas jalan Tol Trans Sumatera ditargetkan selesai akhir tahun ini.”Trans Sumatera kalau Bakauheni-Terbanggi Besar target kita tahun ini selesai lahannya. Kalau yang lain hampir sama Medan-Binjai kan harus selesai 2017 jadi harus kita kejar sekarang. Bakauheni tadi kita hitung di 2016 akhir selesai," kata Herry.
Dalam rencana pemerintah, ada 8 ruas jalan tol di jaringan jalan tol Trans Sumatera yang menjadi prioritas. Adapun 8 ruas tol prioritas Trans Sumatera tersebut memiliki panjang 666,5 km, meliputi Medan-Binjai sepanjang 17 km , Palembang-Indralaya sepanjang 24,5 km, Pekanbaru–Dumai sepanjang 135 km , dan ruas Bakauheni–Terbanggi Besar sepanjang 155 km. Berikutnya adalah jalan tol Terbangi Besar-Pematang Panggang sepanjang 100 km, Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 85 km, Palembang-Tanjung Api-api sepanjang 90 km, dam Tebing Tinggi-Kisaran sepanjang 60 km. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…