NERACA

Jakarta - Masih minimnya sentimen positif, hanya mampu membawa indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu sore (26/10) ditutup naik tipis 2,10 poin atau 0,03% menjadi 5.399,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,18 poin (0,23%) menjadi 922,68.

Analis NH Korindo Securities Indonesia, Muhammad Ikhsan Burhanuddin mengatakan bahwa masih minimnya sentimen yang datang dari dalam negeri membuat IHSG hanya bergerak menguat tipis.”Pelaku pasar saham berada dalam posisi 'wait and see' menjelang rilisnya sejumlah laporan keuangan emiten-emiten untuk periode kuartal III 2016 ini," katanya di Jakarta, Rabu (26/10).

Di tengah posisi itu, lanjut dia, pelaku pasar cenderung berspekulasi dengan masuk ke saham-saham lapis ketiga. Saham-saham itu kembali diminati oleh para pelaku pasar sehingga mencatatkan kenaikan. Sementara Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menambahkan bahwa IHSG cenderung menguat terbatas di tengah kondisi bursa saham di kawasan Asia yang cenderung melemah serta kinerja emiten yang melambat.

Di sisi lain, lanjut dia, investor asing yang mengambil posisi jual turut menahan laju indeks BEI. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar asing membukukan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,149 triliun. Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di BEI mencapai 367.969 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,197 miliar lembar saham senilai Rp9,522 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng ditutup melemah 239,68 poin (1,02%) ke level 23.325,43, indeks Nikkei naik 26,59 poin (0,15%) ke level 17.391,84, dan Straits Times melemah 24,08 poin (0,84%) posisi 2.829,97. Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup melemah 5,877 poin (0,11%) ke 5.391,944. Sementara indeks LQ45 ditutup turun 2,614 poin (0,28%) ke 922.256. Tujuh sektor melemah, sementara 3 sektor lainnya menguat. Sektor aneka industri memimpin pelemahan indeks siang ini sebesar 0,60%. Sementara sektor tambang mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,97%.

Sebanyak 118 saham naik, 168 saham turun, dan 82 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 194.062 kali dengan total volume perdagangan sebanyak 12,493 miliar saham senilai Rp 3,924 triliun. Dana asing keluar tercatat Rp 564,122 miliar.

Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya Chandra Asri (TPIA) naik 1.125 poin (6,76%) ke Rp 17.775, Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 920 poin (22,60%) ke Rp 4.990, Indo Tambangraya (ITMG) naik 425 poin (3,10%) ke Rp 14.150, Supreme Cable Manufacturing (SCCO) naik 475 poin (8,15%) ke Rp 6.300. Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya Matahari Department Store (LPPF) turun 675 poin (3,69%) ke Rp 17.625, Indo Kordsa (BRAM) turun 375 poin (6,73%) ke Rp 5.200, Gudang Garam (GGRM) turun 225 poin (0,34%) ke Rp 65.000, dan Multi Bintang Indonesia (MLBI) turun 200 poin (1,60%) ke Rp 12.300.

Diawal perdagangan, IHSG dibuka melemah 10,12 poin atau 0,19% menjadi 5.387,70. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,55 poin (0,28%) menjadi 922,31. Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities, Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa di tengah pengumuman laporan kinerja emiten kuartal III 2016, IHSG bergerak bervariasi dengan kecenderungan melemah terbatas.”Publikasi laporan laba perusahaan Indonesia dalam beberapa hari terakhir ini membuat IHSG relatif bergerak dalam volatilitas yang rendah. Kinerja yang di bawah ekspektasi akan memicu aksi lepas saham," katanya. (bani)