Lippo Karawaci Rilis Global Bond Rp 5,5 Triliun

NERACA

Jakarta - Perkuat modal dalam mendanai ekspansi bisnisnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menerbitkan Global Senior Notes senilai US$ 425 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun. Obligasi ini berjangka waktu 10 tahun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (25/10).

Disebutkan, bunga yang ditawarkan obligasi ini sebesar 6,75% atau lebih kecil 25 bps dari perkiraan semula. Surat utang tersebut oversubscribed 3,5 kali hingga mencapai US$ 1,5 miliar. Hasil dari penerbitan global bonds ini akan digunakan untuk melunasi obligasi sebesar US$ 403 juta dengan kupon 6,125% yang jatuh tempo pada 2020. Obligasi yang jatuh tempo pada 2026 ini mendapat peringkat Ba3 dari Moody`s, B+ dari S&P dan BB – dari Fitch.

Sebanyak 75% dari obligasi ini diserap oleh global assets manager dari Asia dan Eropa. Investor dari Asia Pasifik mendapat alokasi 69% dan sisanya dialokasikan ke akun investor dari Eropa, Timur Tengah dan Afrika (EMEA).”Kami sangat senang dengan respons dari para pemegang obligasi dan investor yang sangat antusias," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya.

Untuk memuluskan aksi korporasinya, BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, dan Deutsche Bank bertindak sebagai Joint Global Coordinator, sementara BofA Merrill Lynch, BNP Paribas, Deutsche Bank, Citigroup, Credit Suisse, dan UBS bertindak sebagai Joint Bookrunners.

Belum lama ini, perseroan berhasil melakukan transaksi ekuitas sebesar Rp2,2 triliun. Dimana CVC, sebuah kelompok usaha ekuitas global akan berinvestasi 15% di PT Siloam International Tbk dengan membeli saham dari LPKR dan Ciptadana dan berpartisipasi dalam rencana PUT yang akan dilakukan Siloam.

Disebutkan, LPKR akan menggunakan sebagian besar dana hasil penjualan saham lama tersebut untuk memperluas jaringan rumah sakit Siloam dan melaksanakan PUT yang akan ditawarkan sesuai porsi sahamnya dalam PUT Siloam. Dana yang diperoleh dari PUT akan digunakan Siloam terutama untuk membiayai ekspansi proyek rumah sakit dan modal kerja.

Investasi di Siloam ini merupakan kemitraan ketiga antara Grup Lippo dengan CVC termasuk investasi bersama di Matahari Store Tbk dan Link Net Tbk. Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas dan memperkuat jaringan rumah sakit Siloam secara nasional. Kemitraan dengan CVC akan mewujudkan cita-cita tersebut menjadi kenyataan lebih cepat.

Pada paruh pertama tahun ini, PT Lippo Karawaci Tbk membukukan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun atau tumbuh 8%. Laba kotor naik 2% menjadi Rp2,3 triliun. Sedangkan, EBITDA menurun sebesar 15% menjadi Rp 1,2 triliun. Meskipun pendapatan tumbuh tipis, namun sebaliknya perolehan laba bersih menurun sebesar 36% menjadi Rp498 miliar.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…